Presiden Korut Tampil Lebih Kurus, Benarkah Bukan Kim Jong Un Sebenarnya?

- 29 Oktober 2021, 13:47 WIB
Presiden Korea Utara Kim Jong Un berubah menjadi lebih kurus.
Presiden Korea Utara Kim Jong Un berubah menjadi lebih kurus. /Reuters via KCNA

PR BEKASI - Beredar foto Presiden Korea Utara, Kim Jong Un dengan tampilan yang berbeda.

Kini, Kim Jong Un terlihat lebih kurus dari tahun-tahun sebelumnya.

Banyak yang mengklaim bahwa yang sebenarnya tampil di media bukanlah Kimg Jong Un yang sebenarnya melainkan body double atau orang yang mirip.

Baca Juga: Kim Jong Un Minta Warga Korea Utara Makan Lebih Sedikit Hingga 2025 Agar Tidak Mati Kelaparan

Tapi, menurut berita yang dilansir dari Straits Time, agensi mata-mata Korea Selatan menyatakan bahwa foto-foto Kim Jong Un yang tersebar adalah Kim Jong Un yang sesungguhnya.

Sejak 2019 lalu, presiden Korea Utara ini diperkirakan telah mencapai berat badan 140 kilogram dan beratnya terus menurun sampai 20 kilogram hingga sekarang.

Menurut perwakilan partai Perkiraan ini didasarkan pada analisa wajah, model pengukuran berat badan, dana analisa video beresolusi tinggi yang menampilkan Kim Jong Un.

Baca Juga: Kim Jong Un Salahkan AS atas ketegangan di Semenanjung Korea, Sampaikan Pidato dengan Diapit Rudal

Agensi tersebut juga menyatakan bahwa teori body double tersebut tidak berdasar berdasarkan hasil analisis mereka yang menggunakan intelegensi buatan atau Artificial Intelligence.

Pemimpin Korea Utara yang telah berusia 37 tahun ini yang sebelumnya mengalami kelebihan berat badan dan juga perokok menjadi perhatian dari spekulasi kesehatannya selama bertahun-tahun.

Penampilan publiknya juga dimonitor secara teliti oleh rezim otokratik yang bersifat rahasia di Pyongyang, karena riwayat keluarganya yang sering terkendala penyakit jantung.

Baca Juga: Kim Jong Un Desak Para Pejabat Atasi Situasi 'Suram' di Korut, Demi Perbaiki Kehidupan Rakyat

Presiden Kim Jong Un ini tampak lebih kurus dan sehat beberapa bulan ini ketika menghadiri parade militer pada bulan September dan pameran senjata nuklir Korea Utara Oktober lalu.

Kim Jong Un juga sedang menggalang bantuan untuk Korea Utara yang sedang menghadapi salah satu krisis pangan terburuknya.

Keputusannya untuk menutup perbatasan akibat pandemi Covid-19 juga memberikan dampak yang signifikan pada krisis ini, karena penutupan perbatasan ini juga memotong jalur perdagangan dan menyebabkan penyusutan ekonomi yang drastis.

Baca Juga: Kim Jong Un Minta Korea Selatan Tinggalkan Standar Ganda Seiring Korea Utara Kembali Buka Hotline

Perdagangan Korea Utara dengan rekan utamanya yakni RRC juga menurun sebesar 185 juta dolar US selama periode Januari-September tahun ini, 30 persen penurunan dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Agensi mata-mata Korea Selatan juga menambahkan bahwa ada kemungkinan Korea Utara memproses ulang nuklir yang telah tergunakan di fasilitas nuklir Yongbyun.

Fasilitas nuklir Yongbyun ini adalah salah satu fasilitas penghasil plutonium mereka di Korea Utara. Adapun pemrosesan ulang nuklir ini dilakukan dari Februari hingga Juli.

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah