PR BEKASI - Kasus oknum organisasi kesehatan dunia atau WHO di Kongo berbuntut Panjang hingga saat ini.
WHO dinilai tidak profesional oleh sejumlah pihak atas kejadian pelecehan seksual di Kongo yang menyeret oknum organisasi kesehatan dunia tersebut.
Seperti diketahui bahwa WHO memiliki citra kemanusiaan yang bisa membantu warga Kongo di tengah kondisi pandemi Ebola.
Sementara itu, Komisi Eropa menghentikan sementara pendanaan program-program WHO di Republik Demokratik Kongo.
Baca Juga: Zombie Dunia Nyata Muncul di Ibukota Kongo, Bikin Pemerintah Setempat Khawatir
Hal tersebut sebagai buntut dari cara WHO menangani skandal kekerasan seksual di negara tersebut.
Dalam surat tertanggal 7 Oktober 2021 dari Komisi Eropa, yang tertulis kata ‘sensitif’, disebutkan lembaga itu telah menghentikan sementara pendanaan pada lima program WHO, salah satunya penanganan wabah Ebola dan operasional Covid-19.
Dilaporkan bahwa total bantuan yang dibekukan sementara itu lebih dari 20,7 juta euro atau sekira Rp343 miliar.