Buntut Kasus Pelecehan Seksual di Kongo, Komisi Eropa Hentikan Sementara Pendanaan Program-program WHO

- 29 Oktober 2021, 14:59 WIB
Ilustrasi logo World Health Organization (WHO). Komisi Eropa menghentikan sementara program-program WHO sebagai buntut kasus pelecehan seksual di Kongo.
Ilustrasi logo World Health Organization (WHO). Komisi Eropa menghentikan sementara program-program WHO sebagai buntut kasus pelecehan seksual di Kongo. /padrinan/Pixabay

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 29 Oktober 2021, Komisi Eropa mengkonfirmasi keputusan tersebut pada wartawan dengan harapan mitra Komisi Eropa bisa meningkatkan keamanan.

Baca Juga: Buntut Eksploitasi Seks di Kongo, WHO Alokasikan Dana Rp102 Miliar dan Kirim Ahli ke 10 Negara Berisiko Tinggi

Tujuannya yakni agar kasus pelecehan seksual serupa tidak terulang lagi di negara manapun.

WHO juga diminta mengambil langkah serius dalam menangani permasalahan ini.

“Komisi Eropa untuk sementara menghentikan pembayaran dan menahan diri untuk tidak mengucurkan pendanaan pada sejumlah aktivitas kemanusiaan, yang dilakukan oleh WHO di Republik Demokratik Kongo," keterangan Komisi Eropa.

"Kebijakan ini tidak berdampak pada pendanaan Uni Eropa untuk operasional WHO di tempat lain,” demikian keterangan Komisi Eropa.

Selanjutnya, WHO menolak berkomentar saat dimintai keterangan atas keputusan Komisi Eropa tersebut.

Baca Juga: Buntut Skandal Pelecehan Seksual Pegawai WHO di Kongo, Tedros Adhanom Ghebreyesus Didesak Segera Bertindak

Sikap Komisi Eropa ini telah menambah tekanan pada WHO dan tuntutan agar Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengambil langkah lebih lanjut atas kekerasan dan pengabaian serta mencegah agar kejadian pelecehan seksual tidak terjadi lagi dimana pun.

Laporan komisi independen pada bulan lalu menyebut ada sekira 83 tenaga kemanusiaan, yang satu pertiganya pegawai WHO, terlibat dalam pelecehan seksual selama penanganan pandemi Ebola di Kongo.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah