Kekerasan terhadap Pribumi Brasil Meningkat 61 Persen di Tangan Jair Bolsonaro

- 29 Oktober 2021, 15:56 WIB
Tingkat kekerasan terhadap pribumi Brasil mengalami peningkatan di era pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro.
Tingkat kekerasan terhadap pribumi Brasil mengalami peningkatan di era pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro. /REUTERS/Ueslei Marcelino

 

PR BEKASI – Kekerasan terhadap penduduk pribumi di Brasil dilaporkan melonjak lebih dari 60 persen tahun lalu di bawah kepemimpinan Presiden Jair Bolsonaro.

Hal tersebut diketahui berdasarkan laporan tahunan dari Dewan Misionaris Adat Gereja Katolik (CIMI) tentang kekerasan terhadap pribumi Brasil yang dirilis pada Kamis, 28 Oktober 2021.

Laporan mengejutkan tersebut datang ketika invasi ke tanah adat pribumi Brasil meningkat dan pemerintah gagal memberikan perlindungan.

Menurut laporan itu, ada 182 pembunuhan terhadap penduduk pribumi pada 2020, dibandingkan dengan 113 pembunuhan pada 2019, meningkat 61 persen.

Baca Juga: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Disebut Gagal Tangani Covid-19, Terancam Hadapi 11 Dakwaan Pidana

“Ada 263 invasi darat yang dilaporkan ke wilayah adat, peningkatan yang mengkhawatirkan sebesar 137 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata CIMI, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Jumat, 29 Oktober 2021.

Laporan itu menyalahkan pemerintah sayap kanan Presiden Jair Bolsonaro karena gagal melindungi penduduk pribumi.

Jair Bolsonaro diketahui mendorong undang-undang yang akan membuka tanah adat mereka menjadi penambangan komersial, eksplorasi minyak dan gas, dan pembangunan bendungan pembangkit listrik tenaga air.

Tahun lalu, Jair Bolsonaro melihat pendalaman skenario yang sangat mengkhawatirkan dalam hal hak, wilayah, dan kehidupan penduduk pribumi.

Baca Juga: Presiden Brasil Terus Ditanya Jumlah Kematian Covid-19, Jair Bolsonaro: Saya Bosan Mendengarnya

Klaim tanah adat juga telah dilumpuhkan di bawah pemerintahan Jair Bolsonaro dengan 1.289 tanah adat di Brasil, sebanyak 832 diantaranya menunggu pengakuan resmi dari pemerintah.

Presiden Brasil baru-baru ini diketahui telah mengunjungi wilayah pribumi dan membela penambangan ilegal yang memiliki dampak besar pada lingkungan dan penduduk pribumi.

Jair Bolsonaro sebelumnya memuji kolonel kavaleri tentara AS, George Armstrong Custer karena melakukan pembantaian terhadap pribumi asli dari dataran Amerika Utara.

Dia juga mengkritik reservasi untuk menduduki tanah adat yang berharga dan mengatakan dia tidak akan memberikan satu inci lagi tanah yang diklaim oleh penduduk pribumi.

Baca Juga: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Murka usai Dilarang ke Stadion Nonton Bola, Gegara Belum Divaksin Covid-19

Jair Bolsonaro didukung oleh kepentingan pertanian yang kuat, sebagai bagian dari sekelompok anggota parlemen yang dikenal secara informal di Brasil sebagai blok daging sapi, Alkitab, dan peluru.

Para kritikus mengatakan bahwa komentar Jair Bolsonaro telah mendorong para penambang ilegal, penghuni liar, dan penebang liar, yang invasinya ke wilayah tanah adat telah memperburuk penyebaran Covid-19 di kalangan penduduk pribumi.

Lebih dari 800 penduduk Pribumi di Brasil telah meninggal karena Covid-19, menurut angka resmi yang hanya menghitung kematian berdasarkan reservasi dan bukan di antara penduduk asli di kota-kota Brasil.

Brasil memiliki populasi 900.000 penduduk Pribumi, yang sepertiganya telah pindah dari tanah adat ke daerah perkotaan.

Sampai artikel ini dibuat, kantor kepresidenan Brasil belum memberikan komentarnya terkait naiknya tingkat kekerasan kepada penduduk pribumi.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah