PR BEKASI – Polisi di India sedang mencari pemilik sekitar 100 akun media sosial yang dituduh menyebarkan berita palsu (hoaks) setelah beberapa masjid menjadi sasaran penyerangan di negara bagian Tripura.
Kekerasan bulan lalu di negara bagian Tripura meletus di sela-sela unjuk rasa ratusan pengikut kelompok nasionalis Hindu sayap kanan.
Insiden itu tampaknya merupakan serangan balas dendam yang dipicu oleh pembunuhan beberapa jemaah Hindu di seberang perbatasan di Bangladesh yang berpenduduk mayoritas Muslim.
Diketahui ada sebanyak empat masjid yang dirusak dan beberapa rumah dan toko milik Muslim India digeledah.
Menurut polisi, orang-orang yang bertujuan untuk mengobarkan kekerasan lebih lanjut membagikan gambar menyesatkan di media sosial setelah insiden itu.
"Akun-akun yang diidentifikasi menyebarkan desas-desus, berita hoaks, video palsu, dan foto-foto palsu yang bahkan tidak terkait dengan Tripura," kata pernyataan polisi, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Guardian, Senin, 8 November 2021.
Namun, pihak kepolisian masih belum bisa menentukan apakah kelompok nasionalis Hindu sayap kanan berada di balik aksi penyerangan tersebut.