"Masih terlalu dini tetapi semua orang akan diidentifikasi dan ditangkap karena pemalsuan semacam itu," tambahnya.
Sebuah laporan polisi yang dirilis ke media pada Sabtu, 6 November 2021 mengidentifikasi 102 unggahan media sosial yang katanya diterbitkan oleh penjahat tak dikenal untuk memprovokasi konflik antar umat beragama di India.
Laporan media lokal mengatakan polisi telah menulis surat ke berbagai media sosial seperti Facebook, Twitter, dan YouTube untuk menuntut agar unggahan tersebut dihapus.
Banyak dari unggahan yang bersifat menyinggung telah dihapus pada Minggu, 7 November 2021.
Mereka yang tetap online sebagian besar tampaknya menyoroti penderitaan umat Muslim India yang menjadi sasaran serangan.
“Tripura terbakar!” membaca sebuah posting oleh seorang jurnalis India yang berbasis di New Delhi, yang diterbitkan pada hari kejadian tanpa disertai foto atau rekaman dan disorot dalam dokumen polisi.
Serangan bulan lalu membuat negara bagian Tripura dalam siaga tinggi. Pasukan keamanan menjaga masjid dan polisi melarang pertemuan lebih dari empat orang.
Tripura diperintah oleh partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.