Hal tersebut dikatakan oleh juru bicara Otoritas Palestina, Abbas Nabil Abu Rudaineh pada Minggu, 7 November 2021.
“Pemerintah AS telah menegaskan komitmennya yang berkelanjutan untuk membuka kembali konsulatnya di Yerusalem Timur, dan kami secara resmi diberitahu tentang itu. Kami menunggu ini segera direalisasikan,” katanya.
Baca Juga: Tubuh Seorang Pria di New York Tiba-tiba Terbakar Usai Polisi Menembaknya dengan Taser, Kok Bisa?
Dirinya menambahkan bahwa setiap upaya Israel untuk menghalangi pembukaan kembali konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem akan mereka lawan.
Kementerian luar negeri Palestina menilai masalah ini sebagai ujian kritis bagi pemerintahan Joe Biden.
"Kredibilitas posisi pemerintah AS dan masyarakat internasional sedang diuji," katanya dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Jin BTS Komentari ARMY yang Menyuruhnya Keluar dari HYBE Labels
“Sudah saatnya bagi masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab hukum dan moralnya terhadap pendudukan dan menghentikan kepercayaannya yang menyedihkan pada pemerintah Israel,” tambahnya.
Palestina ingin mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, namun Israel menganggap kota itu, yang memiliki warisan sejarah, arkeologi, dan alkitab Yahudi sejak ribuan tahun yang lalu, sebagai ibu kotanya yang abadi dan tak terbagi.
Setelah mengakui kedaulatan Israel atas Yerusalem, Presiden AS sebelumnya, Donald Trump pada 2018 mematuhi persyaratan legislatif berusia 19 tahun dalam Undang-Undang Kedutaan Yerusalem dan memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv.