Baca Juga: Ed Sheeran, Jessi, dan Sunmi Bersiap Akan Rilis Lagu Kolaborasi Baru Mereka
Namun, para analis mengklaim senjata itu bisa dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir.
Taylor Fravel, seorang profesor di Institut Teknologi Massachusetts (MIT), mengatakan bahwa senjata semacam itu dapat membantu China meniadakan sistem pertahanan rudal AS.
Pada 2021, China diperkirakan memiliki sekitar 350 hulu ledak nuklir, namun jumlahnya masih sangat kontras dengan AS, yang memiliki sekitar 5.500.
Baca Juga: Polres Sumedang Ungkap Keberadaan Yana Supriatna: Ditemukan di Perbatasan Cirebon-Majalengka
Awal tahun ini, Pentagon mengakui bahwa AS sedang mengejar teknologi baru yang menakutkan ini.
Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan pada konferensi pers keseriusan AS terhadap kemampuan hipersonik adalah nyata.
“Itu nyata, dan kami benar-benar bekerja untuk dapat mengembangkan kemampuan itu," katanya.
"Kami sudah sangat jelas tentang kekhawatiran kami atas kemajuan China dalam kemampuan tertentu untuk mengurangi ketegangan di kawasan dan sekitarnya," tambahnya.***