PR BEKASI - Virus Covid-19 yang bermutasi menjadi varian Omicron saat ini tengah menghantui dunia.
Omicron pertama kali terkonfirmasi ditemukan di Afrika Selatan.
Diketahui, para ilmuwan di Afrika Selatan tengah mengidentifikasi varian tersebut dengan lebih lanjut.
Baca Juga: Kasus Omicron Pertama Ditemukan di AS, Pasien Sempat Lakukan Perjalanan dari Afrika joe
Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengklasifikasikan Omciron sebagai variant of concern.
Pasalnya, Omicron dapat bermutasi hingga lebih dari 50 mutasi dari strain orisinil SARS-CoV-2.
Lantas mengapa para ilmuwan khawatir dengan mutasi Omicron?
Baca Juga: Covid-19 Omicron Ancam Dunia, Kemenkes Laporkan Sudah Ada 20 Negara Laporkan Kasus Tersebut
Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Inverse, mutasi sebuah virus sebenarnya adalah hal yang umum terjadi.
Namun semakin mudah menyebar sebuah virus, maka semakin banyak mutasi yang dihasilkannya.
Oleh karena itu, para ilmuwan baru mengetahu dua informasi esensial mengenai mutasi Omicron.
Baca Juga: Moderna Sebut Vaksin Mungkin Tak Efektif Lawan Omicron, Sektor Ekonomi hingga Saham Global Anjlok
Pertama, mutasi Omicron sebenarnya hampir mirip sseperti mutasi Delta.
Dari 50 mutasi yang dihasilkannya, 26 di antaranya benar-benar berbeda dengan virus asli SARS-CoV-2.
Sedangkan hal kedua, sebagian besar dari mutasi Omicron menghasilkan protein yang melonjak.
Maka semakin banyak protein yang dihasilkan, maka semakin besar sistem imunitas yang diperlukan untuk menetralisasi virus tersebut.***