Kendati demikian, beberapa negara miskin tersebut kini mengeluhkan proyek pembangunan tersebut.
Di sisi lain, China mengklaim sistem jalur kereta api cepat tersebut menggunakan teknologi berlisensi dari manufaktur Prancis, Jerman, dan Jepang.
Akan tetapi, China berperan sebagai pengembang sekaligus 'penjual' moda transportasi tersebut secara global.
Kereta api Kunming-Vientiane adalah penghubung dalam jaringan masa depan yang akan menghubungkan China dengan sejumlah negara.
Termasuk Thailand, Vietnam, Myanmar, Malaysia, dan Singapura.
Jalur tersebut akan mempermudah akses China Selatan ke pelabuhan dan pasar ekspor.***