Dituduh Lakukan Penistaan Agama, WN Sri Lanka Dipukuli dan Dibakar Hingga Tewas

- 4 Desember 2021, 08:36 WIB
WNA asal Sri Lanka di Pakistan dipukuli hingga tewas kemudian dibakar setelah diduga melakukan penistaan agama terhadap Islam.
WNA asal Sri Lanka di Pakistan dipukuli hingga tewas kemudian dibakar setelah diduga melakukan penistaan agama terhadap Islam. /Twitter/@Me_Gareeb_hun

PR BEKASI – Seorang pria WNA asal Sri Lanka dipukuli hingga tewas di Pakistan pada Jumat, 3 Desember 2021.

Tak hanya dipukuli hingga tewas, pria yang diketahui merupakan seorang manajer pabrik tersebut juga dibakar oleh massa.

Menurut keterangan kepolisian Pakistan, korban diduga telah melakukan pensitaan agama.

Baca Juga: Hujan Lebat Tewaskan Sedikitnya 25 Orang hingga Hancurkan Ribuan Rumah di Sri Lanka

Beberapa isu yang menggembleng di Pakistan sebagai penistaan agama, dan bahkan sedikit saja penghinaan terhadap agama dapat meningkatkan protes dan menghasut hukuman mati tanpa pengadilan.

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan mengatakan dia secara pribadi akan mengawasi penyelidikan atas serangan main hakim sendiri yang mengerikan yang juga disebutnya hari memalukan bagi Pakistan.

"Jangan sampai ada kesalahan semua yang bertanggung jawab akan dihukum dengan berat hukum," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari NDTV, Sabtu, 4 Desember 2021.

Baca Juga: Sri Lanka Hadapi Krisis Polusi Pantai Terburuk Akibat Kapal Kontainer MV X-Press Pearl Terbakar

Insiden tersebut terjadi di Sialkot, yang berjarak sekitar 200 kilometer di tenggara ibu kota Islamabad.

Beberapa rekaman video mengerikan yang dibagikan di media sosial menunjukkan massa memukuli WNA Sri Lanka yang rentan sambil meneriakkan slogan-slogan menentang penistaan agama.

Rekaman lain menunjukkan tubuhnya terbakar, serta puing-puing yang terbalik dari apa yang dikatakan sebagai mobilnya.

Baca Juga: Sudah Ditegur PBB, Sri Lanka Tetap Bakal Larang Penggunaan Burkak dan Cadar bagi Perempuan Muslim

Banyak di antara pelaku tidak berusaha menyembunyikan identitas mereka dan beberapa mengambil foto selfie di depan mayat yang terbakar.

Juru bicara pemerintah Punjab, Hassan Khawar mengatakan kepada wartawan di Lahore bahwa polisi telah menangkap 50 orang atas kejadian tersebut

"Rekaman CCTV sedang diperiksa dengan cermat karena kami telah diarahkan untuk menyelesaikan penyelidikan dalam waktu 48 jam," katanya.

Baca Juga: Disebut Bentuk Radikalisme, Sri Lanka Berencana Larang Pemakaian Burkak dan Tutup Sekolah Islam

Slogan yang dinyanyikan dalam video media sosial sama dengan yang digunakan oleh para pendukung Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP), sebuah partai anti-penistaan agama.

TLP di masa lalu melumpuhkan negara dengan protes, termasuk kampanye anti-Perancis setelah majalah satir yang berbasis di Paris, Charlie Hebdo tahun lalu menerbitkan ulang kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Hanya dalam lima tahun, jangkauan partai itu telah meledak di Pakistan, membuka babak baru dalam konfrontasi mematikan negara itu dengan ekstremisme.

Baca Juga: Populasinya Terancam, Gajah Lapar di Sri Lanka Kabur dari Hutan hingga Masuki TPA dan Makan Plastik

Pada Minggu, 28 November 2021, ribuan orang membakar sebuah kantor polisi di barat laut provinsi Khyber Pakhtunkhwa setelah menuntut petugas menyerahkan seorang pria yang dituduh membakar Al Quran.

Pada bulan April 2017, massa yang marah menghukum mati mahasiswa Universitas Mashal Khan ketika dia dituduh mengunggah konten penghujatan secara online.

Sepasang suami istri beragama Kristen digantung kemudian dibakar di tempat pembakaran di Punjab pada tahun 2014 setelah dituduh menodai Al Quran.

Baca Juga: Sri Lanka Tendang Balik Kontainer Sampah Ilegal ke Inggris

Seorang pejabat senior Pakistan mengatakan bahwa mereka telah berhubungan dengan diplomat Sri Lanka atas insiden tersebut dan telah meyakinkan mereka bahwa semua yang terlibat dalam kejahatan keji akan dibawa ke pengadilan.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan tuduhan penistaan agama seringkali dapat digunakan untuk menyelesaikan dendam pribadi, dengan sebagian besar minoritas menjadi sasaran.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x