Beri Peringatan NASA Tak Boleh Tabrak Asteroid, Ilmuwan: Akan Lebih Membahayakan Bumi

- 5 Desember 2021, 09:48 WIB
Ilmuwan memperingatkan NASA untuk tidak menabrak asteroid yang malah akan lebih membahayakn Bumi.
Ilmuwan memperingatkan NASA untuk tidak menabrak asteroid yang malah akan lebih membahayakn Bumi. //PIXABAY/Willgard

PR BEKASI – NASA pada pekan lalu baru saja meluncurkan sebuah roket untuk melakukan Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART) dalam upaya menyelamatkan dunia dari hantaman asteroid.

Misi tersebut nantinya akan diuji coba pada dua asteroid bernama Didymos dan Dimorphos yang akan mendekati Bumi pada tahun depan.

NASA akan menabrakan pesawat ruang angkasa DART ke asteroid Dimorphos yang lebih kecil layaknya yang dilakukan Bruce Willis dalam adegan film Armageddon untuk mengubah orbitnya.

Namun, menurut ilmuwan John Womersley dari Universitas Oxford, hal tersebut malah akan mengubah asteroid menjadi ribuan batuan kecil layaknya ledakan senapan yang justru lebih membahayakan.

Baca Juga: Kronologi Kasus Novia Widyasari, Mahasiswi Mojokerto yang Bunuh Diri Minum Sianida Usai Dipaksa Aborsi

Hal ini terbukti dalam adegan film Deep Impact yang menggigit kuku ketika upaya untuk meledakkan sebuah asteroid hanya berakhir dengan terbelah menjadi dua.

Diprediksi, hal tersebut dapat menyebabkan ratusan juta kematian di Eropa, Afrika dan Amerika Utara.

"Meledakkan asteroid membuat efek film yang hebat layaknya yang dilakukan Bruce Willis di Armageddon, tetapi akan sangat bodoh dalam kehidupan nyata,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Minggu, 5 Desember 2021.

"Alih-alih menghancurkan asteroid besar, Anda hanya akan membuat sejumlah asteroid kecil menuju ke arah yang sama, seperti ledakan senapan, dengan potensi untuk melakukan lebih banyak kerusakan,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Ledakan Keras Terjadi di Fasilitas Nuklir Iran, Diduga Uji Coba Jelang Serangan Israel

Dirinya menambahkan, satu-satunya cara yang paling masuk akal untuk menyelamatkan Bumi adalah dengan mengubah lintasan asteroid tersebut.

"Ini adalah pendekatan terbaik, tendangan kecil ke lintasan asteroid jauh sebelum mendekati Bumi adalah yang dibutuhkan," katanya.

Beruntung bagi kehidupan di Bumi, para ilmuwan tidak mengetahui adanya asteroid atau komet yang menimbulkan ancaman bagi planet ini sekarang atau dalam beberapa ratus tahun mendatang.

NASA memilih asteroid Didymos dan Dimorphos sebagai sasaran uji coba DART karena dinilai sebagai kandidat sempurna untuk uji pembuktian konsep.

Baca Juga: Utamakan Nasib Gala Sky, Ayah Bibi Ardiansyah Tak Peduli Jadi Tameng Hujatan Publik

Tetapi dampak asteroid yang mematikan telah terjadi di masa lalu dan batuan ruang angkasa kecil terus-menerus melempari planet ini.

Lindley Johnson, perwira pertahanan planet di Markas Besar NASA, mengatakan mereka belum menemukan ancaman dampak asteroid yang signifikan ke Bumi.

Namun, NASA akan tetap berupaya mencari cara untuk menyelamatkan Bumi dari hantaman Asteroid.

"Tujuan kami adalah untuk menemukan kemungkinan dampak, bertahun-tahun hingga beberapa dekade sebelumnya, sehingga dapat dibelokkan dengan kemampuan seperti DART yang dimungkinkan dengan teknologi yang kami miliki saat ini,” katanya.

"DART adalah salah satu aspek pekerjaan NASA untuk mempersiapkan Bumi jika kita menghadapi bahaya asteroid," tuturnya.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah