Baca Juga: Doddy Sudrajat Ngotot Pindahkan Makam Vanessa Angel, Fuji Tak Setuju: Kasihan
Sebelumnya, pada tahun lalu CJ Werleman mengatakan bahwa Arab Saudi merupakan salah satu negara pendukung Islamofobia paling produktif di dunia.
Bersama dengan Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi mendanai kelompok sayap kanan yang membenci Muslim dan gerakan politik di seluruh Inggris, Uni Eropa dan AS.
Arab Saudi juga menurutnya telah menyebarkan gagasan bahwa Islam adalah pintu gerbang terorisme.
CJ Werleman mengatakan bahwa hal tersebut terbukti oleh Pangeran Mohammed bin Salman menyatakan dukungan publik untuk kamp Muslim Uighur di China.
Baca Juga: Andin Diculik, Irvan Berang Bukan Kepalang pada Iqbal, Bocoran Ikatan Cinta 6 Desember 2021
“Para propagandis Arab mengklaim ada hubungan yang melekat antara apa yang disebut kebenaran politik dan kecenderungan untuk mengecilkan ideologi yang mengarah pada terorisme,” katanya.
Klaim tersebut kemudian digunakan oleh kaum konservatif Barat untuk melegitimasi argumen mereka sendiri mengenai umat Muslim.
“Pada akhirnya, cara Islamofobia berevolusi, menyebar, dan diarusutamakan adalah demonstrasi betapa efektif dan nyamannya bentuk rasisme ini di seluruh dunia,” katanya.
Sementara itu, Al Jazeera melaporkan bahwa Emmanuel Macron dan Pangeran Mohammed bin Salman bertemu untuk membahas stabilitas regional di kawasan Timur Tengah, khususnya krisis di Lebanon.