Remaja Malaysia Terkena Serangan Jantung Usai Sambangi Wahana Rumah Hantu

- 8 Desember 2021, 08:24 WIB
Jenazah dikebumikan di Makam Islam Bukit Baru, Melaka, pada Sabtu, 4 Desember meninggal setelah main di rumah hantu.
Jenazah dikebumikan di Makam Islam Bukit Baru, Melaka, pada Sabtu, 4 Desember meninggal setelah main di rumah hantu. /facebook/ Mr Wan Chai Official

PR BEKASI – Remaja berusia 16 tahun di Malaysia meninggal dunia terkena serangan jantung ketika sambangi wahana ‘rumah hantu’ pada Rabu, 1 Desember 2021 lalu.

Rumah hantu tersebut berada di objek wisata terkenal Bentong, Malaysia sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Kosmo pada Rabu, 8 Desember 2021.

Remaja itu diketahui sedang berlibur dengan keluarga dan teman dekatnya. Mereka memutuskan untuk menjajal wahana rumah hantu.

Baca Juga: Info Loker 2021: PT Kurnia Mitra Lestari Buka Lowongan Kerja Accounting Bagi Lulusan S1, Cek Kualifikasinya

Namun, saat berada di dalam rumah hantu, remaja itu tiba-tiba tidak sadarkan diri dan jatuh pingsan.

Kepala Kepolisian Bentong, Zaiham Mohd Kahar mengatakan kepada media bahwa kasus tersebut tergolong kematian mendadak dan jenazah telah dikirim ke Melaka, tempat tinggalnya.

Zaiham menambahkan, berdasarkan hasil otopsi, jantung mendiang mengalami perforasi kondisi luka atau organ berlubang.

Baca Juga: Dokter di Irak Temukan Benda Tak Terduga di Tulang Ekor Wanita, Diduga Jadi Penyebab Kelumpuhan

Sebuah video dari insiden tersebut berdurasi hampir 3 menit telah beredar di Facebook dan telah mengumpulkan 244.000 tampilan dan 600 komentar.

Dalam klip tersebut terlihat remaja yang tidak sadarkan diri itu dibawa keluar dari rumah berhantu ke area terbuka. Dia pucat dan tidak merespon keributan di sekitarnya.

Terlihat banyak netizen Malaysia yang mengucapkan bela sungkawa dan berharap mendiang mendapatkan tempat di sisi-Nya.

Baca Juga: Kembali Viral Pasangan Polisi Gadungan di Karawang Minta Maaf

“Alfatihah Semoga arwahnya diampuni dari segala dosa-dosa. Diterima segala amalan, dilapangkan kubur nya serta jadikan kuburnya sebagai taman-taman surga. Dan semoga keluarga almarhum Ridha di atas kepergiannya,” kata seorang netizen.

“Innalillahiwainnaillahirojiuun semoga rohnya dicucuri rahmat dan ditempatkan di kalangan orang orang yang beriman,” kata netizen lainnya.

Sementara itu, Juru Bicara Unit Khusus Pemakaman Melaka mengatakan telah dihubungi oleh ayah korban untuk meminta bantuan untuk membawa jenazah ke Melaka.

Baca Juga: Info Loker 2021: PT Standar Profesional Indonesia Buka Program Magang untuk Posisi Admin Bagi Lulusan SMA

Mendiang telah dimakamkan di Makam Islam Bukit Baru, Melaka, pada Sabtu, 4 Desember lalu.

Kematian akibat Ketakutan

Menurut pusat medis akademik nirlaba Klinik Cleveland, dalam kasus yang jarang terjadi, ketakutan yang tidak terduga dapat memicu serangan jantung, terutama di antara mereka yang menderita kondisi jantung.

Ketakutan karena terkejut juga dapat memiliki efek yang ekstrem dan kematian adalah salah satunya.

Baca Juga: Aktivis ProDem Tanyakan Sumber Dana Kaesang Beli Saham, Rizal Ramli: Kepo Kali Tuh

Ketika tubuh merespons situasi menakutkan, berbahaya, atau stres yang tiba-tiba, tubuh memompa banyak adrenalin ekstra - atau katekolamin.

“Lonjakan hormon ini menyebabkan perubahan fisiologis langsung yang mempersiapkan tubuh Anda untuk aktivitas fisik. Munculah respons melawan-atau-lari,” kata Dr. Gillinov.

Ini berarti otak memberi tahu tubuh, "kita harus berlari cepat untuk melarikan diri, atau kita akan berjuang keras untuk mempertahankan diri." Saat itulah adrenalin meningkat.

Baca Juga: Hakim ini Batalkan Dakwaan Kakek yang Melanggar Lalu Lintas, Alasan di Baliknya Buat Warganet Banjir Air Mata

Beberapa efek fisik khas dari kondisi lari atau lawan memicu peningkatan detak jantung, tekanan darah, kadar glukosa darah serta mempengaruhi kelistrikan jantung.

Ini dapat menyebabkan aritmia , penyempitan pembuluh darah (bahkan ketika tidak ada penyumbatan) atau kejang. Hal inilah yang dapat menyebabkan fungsi jantung menurun atau gagal jantung.

“Untungnya, dalam banyak kasus kondisi ini dapat membaik dan fungsi jantung kembali normal seiring waktu. Sayangnya, dalam kasus yang jarang terjadi, bisa menyebabkan kematian mendadak,” katanya.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Asia One


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x