21.000 Orang Terdampak Banjir Malaysia, Berhasil Dievakuasi oleh Layanan Darurat

- 20 Desember 2021, 17:12 WIB
Relawan menyelamatkan korban banjir yang terdampar dari rumahnya yang terendam banjir bandang akibat hujan deras di Shah Alam, negara bagian Selangor, Malaysia, 19 Desember 2021.
Relawan menyelamatkan korban banjir yang terdampar dari rumahnya yang terendam banjir bandang akibat hujan deras di Shah Alam, negara bagian Selangor, Malaysia, 19 Desember 2021. /REUTERS/Rozanna Latiff

PR BEKASI – Sebanyak 21.000 orang yang terdampak banjir berhasil dievakuasi oleh layanan darurat Malaysia yang diperkuat oleh sukarelawan sipil pada Minggu, 19 Desember 2021.

Banjir diakibatkan hujan deras di tujuh negara bagian Malaysia, kata para pejabat dan sukarelawan.

Lebih dari 66.000 personel polisi, tentara, dan pemadam kebakaran dikerahkan untuk membantu mengevakuasi orang-orang dari kendaraan yang terdampar air banjir atau dari jalan-jalan yang menggenangi di luar rumah mereka.

Kantor berita Malaysia, Bernama melaporkan bahwa total 21.000 orang telah dievakuasi secara nasional menuju pusat-pusat bantuan.

Baca Juga: Loker Desember 2021 Terbaru: PT Standar Profesional Indonesia Buka Lowongan SMK Sampai D3, Cek Posisinya

Ketika operasi penyelamatan berlanjut, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob sebelumnya mengatakan kepada wartawan di Selangor bahwa 15.000 orang di sana telah dievakuasi ke lebih dari 100 pusat bantuan.

Selangor sendiri merupakan negara bagian terkaya dan terpadat di Malaysia dan salah satu yang paling terpukul akibat banjir yang menerjang negeri Jiran tersebut.

Dia mengatakan curah hujan selama sehari terakhir setara dengan total selama sebulan dalam kondisi normal.

Setelah membaca permohonan di Twitter dari mereka yang terjebak oleh banjir, seorang relawan Mohamad Adib Hariz Fadzilah bergegas ke toko perlengkapan berkemah.

Baca Juga: Inspirasi Kado Spesial Hari Ibu Nasional 22 Desember 2021, Bucket Uang Hingga Peralatan Dapur

Ia membeli perahu karet dan jaket pelampung tak lupa mengirimkan permintaan bantuan melalui media sosial.

"Saya mengetahui bahwa beberapa orang (layanan darurat) juga membeli persediaan dari sini,” kata Adib seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 20 Desember 2021.

“Saya terkejut bahwa mereka juga tidak memiliki peralatan yang cukup," sambungnya.

Mohamad Adib kemudian bersama sukarelawan lain menuju ke kota Selangor, Shah Alam untuk membantu menyelamatkan penduduk yang terperangkap tetapi mengatakan bantuan pemerintah lambat datang.

Baca Juga: Update Kasus Mafia Tanah Keluarga Nirina Zubir, Polisi akan Sita Aset Tersangka

Rohkidah Yusof (60) terjebak banjir di Shah Alam bersama kedua anak dan cucunya ketika dirinya mengantarkan makanan ke daerah tersebut.

Air banjir dilaporkan meninggi dan memutuskan rute pulang mereka pada hari Sabtu.

"Saya tidak pernah mengalami banjir seburuk ini. Saya ingin pulang tetapi saya tidak yakin bagaimana kita akan sampai di sana," katanya.

Warga Selangor lainnya, Mohammad Shahrul Azmir Selamat, mengatakan lingkungan di Hulu Langat terhindar dari banjir karena berada di dataran yang lebih tinggi tetapi akses jalan tergenang.

"Untuk sementara (persediaan) masih oke, 10 truk sudah datang. Banjir sudah surut di beberapa daerah dan korban sudah pulang," katanya kepada Reuters melalui pesan singkat.

Pada Minggu malam, Departemen Meteorologi Malaysia mencabut peringatan hujan lebat secara nasional.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah