Paket Sering Ditolak Kantor Pos, Situs Belanja Online Milik Jack Ma Tak Lagi Terima Pembeli Dari Palestina

- 29 Desember 2021, 16:50 WIB
situs e-commerce asal China, AliExpress tak akan lagi menerima pembeli asal Palestina setelah kantor pos Palestina menolak mengurusi paket yang memiliki kata Israel yang sebenarnya milik pembeli Palestina.
situs e-commerce asal China, AliExpress tak akan lagi menerima pembeli asal Palestina setelah kantor pos Palestina menolak mengurusi paket yang memiliki kata Israel yang sebenarnya milik pembeli Palestina. /REUTERS/Aly Song

PR BEKASI – Masyarakat di Palestina tidak dapat lagi belanja online melalui situs e-commerce asal China, AliExpress.

Pasalnya raksasa e-commerce milik Alibaba Group tersebut menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi menerima pembeli asal Palestina untuk melakukan belanja online di AliExpress.

Hal tersebut diketahui berdasarkan pesan teks yang diterima oleh para pembeli maupun penjual AliExpress pada Senin, 27 Desember 2021.

Baca Juga: PANIK! Ikatan Cinta 29 Desember 2021: Iqbal Kepergok Berada di Rumah Sakit Bersama Elsa, Tertangkap?

E-commerce pimpinan Jack Ma tersebut beralasan mereka membuat kebijakan tersebut karena kantor pos Otoritas Palestina menolak untuk mengurus paket yang memiliki kata Israel di alamatnya.

Diketahui, hal tersebut dikarenakan warga Palestina yang melakukan belanja online di AliExpress tidak mengetahui bahwa negaranya tercantum pada tujuan pengiriman di situs AliExpress.

Oleh karena itu, mereka lebih memilih menuliskan alamat mereka di negara Israel agar barang belanja online mereka lebih cepat sampai.

Baca Juga: Keluarga Gaga Bantah Tak Pernah Keluarkan Uang untuk Pengobatan Laura, Sebut Nominal Segini Saat Keluar RS

“Kantor pos Otoritas Palestina menolak menangani paket yang berkaitan dengan Israel,” kata pernyataan AliExpress, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Jerusalem post, Rabu, 29 Desember 2021.

“Meskipun Palestina tercantum dalam negara tujuan pengiriman, namun banyak warga Palestina yang tidak mengetahui hal ini dan menulis Israel ketimbang Palestina sebagai negara tujuan pengiriman," tambah pernyataan tersebut.

Beberapa pembeli dari penjual pakaian cepat online China, Shein, juga melaporkan menerima pesan serupa.

Baca Juga: Thailand Percaya Diri Kalahkan Indonesia, Siap Perpanjang Rekor

Alibaba menghitung bahwa pendapatan dari pesanan belanja online AliExpress dari kota-kota Palestina seperti Jericho, Nablus, Ramallah, Hebron, dan Jenin diketahui cukup tinggi.

Namun, dikarenakan banyaknya paket yang tidak sampai ke pembeli karena kantor pos Otoritas Palestina menolak paket yang tercantum tujuan ke Israel, maka Alibaba memutuskan untuk sepenuhnya menghentikan operasi AliExpress di Palestina.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kerugian yang diterima oleh pembeli di Palestina maupun para penjual di China.

Baca Juga: Peruntungan Shio Ayam di Tahun 2022, Tahun yang Tepat Kembangkan Bisnis

Sementara itu, kantor pos Israel mengatakan bahwa pengumuman AliExpress tersebut hanya ditujukan terhadap wilayah Palestina saja.

"Ini adalah pengumuman yang ditujukan untuk penduduk Otoritas Palestina dan terkait dengan pengaturan pengiriman paket antara perusahaan perdagangan online di luar negeri dan Otoritas Palestina," katanya.

Diketahui, AliExpress adalah situs belanja online yang diluncurkan oleh Jack Ma pada 2010 dan menjadi salah satu perusahaan e-commerce terbesar di dunia.

Baca Juga: Hak Jawab Pengusaha Indonesia Magadascar Oil atas Berita Danai Kudeta dan Pembunuhan Presiden Madagaskar

Situs belanja online tersebut diketahui didirikan oleh Jack Ma untuk menjual produk dari berbagai usaha kecil di China dan negara lain seperti Singapura.

Mereka juga menawarkan produk-produk tersebut kepada para pelanggan belanja online dari berbagai negara.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Jerusalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah