Update Terbaru Virus Corona: 361 Orang Tewas, 2.829 Positif Terjangkit

- 3 Februari 2020, 15:38 WIB
PENANGANAN pasien virus corona di Tiongkok.*
PENANGANAN pasien virus corona di Tiongkok.* /REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Barisan panjang manusia, tua maupun muda, terlihat di luar sebuah rumah sakit di Wuhan.

Orang-orang bermasker dan berjaket menunduk dengan mata yang lemas dan wajah pucat.

Hal tersebut menjadi gambaran betapa berpengaruhnya wabah virus corona terhadap kehidupan warga Wuhan.

Baca Juga: Menteri PUPR: Ahli Hukum Dibutuhkan untuk Pembangunan Infrastruktur Berkualitas

Dikutip dari situs berita Reuters dan The New York Times oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com, jumlah korban jiwa akibat virus corona kini meningkat menjadi 361 jiwa.

Jumlah warga yang berada di rumah sakit yang tersedia di Wuhan kini berjumlah ratusan.

Ratusan warga tersebut berdesak-desakkan di ruang tunggu dan harus menunggu berjam-jam untuk mendapat pemeriksaan.

Baca Juga: Meningkatnya Hoaks Tentang Virus Corona, Kominfo: Kami Tak Segan Pemblokiran

Jumlah warga yang berbondong-bondong memasuki rumah sakit membuat para tenaga medis kewalahan.

Dengan tambahan 2.829 jiwa yang terinfeksi, total saat ini menjadi 17.205 kasus.

Hingga saat ini, Wuhan masih kekurangan alat-alat dan suplai medis, diakibatkan oleh rumitnya birokrasi.

Baca Juga: Husnia Warga Bekasi yang Terisolasi Akibat Virus Corona, Dipastikan Berada dalam Rombongan WNI dari Wuhan

Selain menelan korban jiwa, virus Corona juga memengaruhi ekonomi pasar Tiongkok.

Komoditas ekspor seperti besi, minyak bumi, dan tembaga dari Shanghai menurun nilai pasarnya.

Wabah virus tersebut juga menyebabkan anjloknya saham dan meruginya para pemegang saham sebesar 400 triliun Dollar AS.

Baca Juga: Resmi Mengundurkan Diri, Achmad Jufriyanto Dikabarkan akan Bergabung dengan Klub ini

Pemerintah jadi Sasaran Kemarahan

Banyak warga Tiongkok maupun warga mancanegara yang mengomentari kesalahan pemerintah Tiongkok yang dianggap menyembunyikan Sejumlah kasus infeksi wabah penyakit.

Pemerintah Tiongkok juga dinilai tidak jujur dalam membagikan informasi korban infeksi virus corona.

Baca Juga: Serie A Italia Pekan 22: Juventus Masih Perkasa, Duo Milan Berbeda Nasib

Pemerintah lokal yang terkena dampak terbesar dari protes ini adalah Provinsi Hubei.

Di Hubei, salah satu petugas pemerintah bidang kesehatan terbata-bata saat menyebutkan jumlah kasus infeksi di provinsinya.

337 petugas partai di Hubei juga telah mendapat hukuman, termasuk enam petinggi yang dipecat karena dianggap tidak serius menangani kasus virus Corona.

Baca Juga: Underpass Kemayoran Kembali Dilanda Banjir, Sekda Sarankan PPK Evaluasi Sistem Drainase

Berbagai Negara Bantu Tiongkok

Usaha penanganan virus corona tidak hanya menjadi upaya satu negara, namun menjadi upaya global dan kolaboratif.

Negara-negara dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong menawarkan bantuan untuk menyelesaikan krisis global virus corona.

Baca Juga: Usai Lakukan Evakuasi WNI dari Tiongkok, Indonesia Ikuti Mitigasi Pesawat agar Terhindar Virus Corona

Kelompok negara Group of Seven (G7), yang beranggotakan tujuh negara industri terdepan, yaitu Jerman, Amerika Serikat, Prancis, Italia, Jepang, Kanada, dan Inggris, sedang mengembangkan upaya cepat untuk mengatasi virus Corona yang bergerak cepat.

Menurut keterangan Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, G7 direncanakan akan mengadakan konferensi terkait virus tersebut.

Pusat Penanganan Penyakit dari negara-negara G7 telah berada di perbatasan Tiongkok-Kazakhstan untuk menahan wabah Corona menyebar ke negara tersebut.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah