Israel Ngotot Ajak Indonesia Gabung Abraham Accords, Soekarno Justru Dukung Palestina

- 3 Januari 2022, 16:17 WIB
Ilustrasi. Israel ngotot mengajak Indonesia bergabung dengan Abraham Accords, Soekarno ternyata mendukung Palestina.
Ilustrasi. Israel ngotot mengajak Indonesia bergabung dengan Abraham Accords, Soekarno ternyata mendukung Palestina. /REUTERS/Ronen Zvulun

PR BEKASI – Pemerintah Israel dilaporkan ngotot untuk membujuk Indonesia melakukan normalisasi hubungan dengan bergabung ke Abraham Accords.

Diketahui, pada tahun lalu Israel baru saja membuat perjanjian bersejarah dengan empat negara Arab dalam Abraham Accords.

Empat negara yang bergabung dengan kesepakatan Abraham Accords untuk normalisasi hubungan dengan Israel adalah Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan.

Saat ini, Israel dikabarkan sedang mencari usaha agar Indonesia yang merupakan negara mayoritas Muslim terbesar di dunia untuk mencapai normalisasi hubungan dengan negara tersebut.

Baca Juga: Link Streaming dan Bocoran Ikatan Cinta 3 Januari 2022: Andin Kecewa pada Al, Apa yang Akan Dilakukannya?

Hal tersebut diketahui berdasarkan laporan terbaru yang dirilis oleh media online Jerusalem Post.

Menurut Jerusalem Post, Israel sudah berusaha untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Indonesia sejak tahun 1950.

Namun, usaha tersebut sia-sia karena Presiden Indonesia saat itu, Soekarno, mendukung kemerdekaan Palestina dari pendudukan Israel.

"Israel dengan cepat menyadari pentingnya Indonesia dengan mengakui kemerdekaannya pada tahun 1950, lebih cepat dibandingkan banyak negara lain,” kata laporan itu, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Jerusalem Post, Senin, 3 Desember 2021.

Baca Juga: Kaba Duka, Penyanyi Senior Nindy Ellese Meninggal Dunia

“Namun, lima tahun kemudian Soekarno menjadikan Indonesia tuan rumah Konferensi Afrika-Asia yang menjadi awal diplomasi anti-Israel dengan menolak kami berpartisipasi,” tuturnya.

Diketahui, sampai era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia tetap teguh berpihak pada Palestina daripada Israel.

Namun, meskipun Indonesia dan Israel tidak mempunyai hubungan diplomatik, Jerusalem Post melaporkan bahwa kedua negara telah memulai hubungan dagang yang diawali oleh kerja sama militer.

“Pada 1967, Israel mengirimkan seragam militer dan pada tahun 1980-an Israel mengirim jet tempur Skyhawk yang kemudian diikuti oleh drone Israel buatan Aerospace Industries,” katanya.

Baca Juga: Thailand Berhasil Raih Gelar ke-5, Berikut Daftar Juara Piala AFF dari Tahun 1996-2020

Hubungan perdagangan tersebut kemudian menyebar ke bidang lain seperti telekomunikasi, tekstil, berlian, dan buah-buahan.

Tak hanya itu, Israel juga pernah mendaratkan pesawat dari maskapai penerbangan mereka, El Al, di Aceh pada 2005 untuk mengirimkan 75 ton bantuan darurat untuk korban tsunami.  

Kedua pemimpin negara juga diketahui sudah beberapa kali saling berkunjung, sesuatu yang dianggap Israel sebagai perkembangan positif.

Hal tersebut diawali pada 1993 saat Perdana Menteri Israel saat itu, Yitzhak Rabin, berkunjung ke Indonesia untuk bertemu dengan Presiden Soeharto.

Baca Juga: Tegas Tolak Jadi Kuasa Hukum Haji Faisal, Sunan Kalijaga: Itu Sangat Tidak Beretika

Pada tahun 2000, Mantan Presiden Israel, Shimon Peres, berkunjung ke Indonesia dalam kapasitasnya saat itu sebagai Menteri Kerja Sama Regional.  

Pada tahun 2003, mantan presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid, atau yang kerap disapa Gus Dur pernah mengunjungi Israel.  

Pada 2013, Naftali Bennett yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Ekonomi Israel berkunjung ke Indonesia untuk menghadiri pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Israel menilai, Indonesia merupakan target berikutnya yang cocok untuk bergabung dengan Abraham Accords.

Baca Juga: Viral Video Detik-detik Warga Palestina Kabur dari Rudenim Surabaya Pakai Mobil Dinas

“Kedua negara akan saling menguntungkan bila mencapai normalisasi hubungan.

"Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia dapat menjembatani Israel untuk berdamai dengan dunia Muslim,” kata mereka.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Jerusalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x