Tak Setuju dengan IAU, Para Ilmuwan Minta Status Pluto Sebagai Planet Dipulihkan

- 4 Januari 2022, 20:19 WIB
 Ilustrasi planet kerdil Pluto. Para Ilmuwan menuntut Persatuan Astronomi Internasional (IAU) agar Pluto kembali dimasukan ke dalam daftar planet.
Ilustrasi planet kerdil Pluto. Para Ilmuwan menuntut Persatuan Astronomi Internasional (IAU) agar Pluto kembali dimasukan ke dalam daftar planet. /PIXABAY/TheSpaceway

PR BEKASI – Para ilmuwan telah menuntut status Pluto kembali dipulihkan dalam daftar

planet tata surya dalam sebuah hasil penelitian terbaru.

Diketahui, pada 2006 lalu, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) telah menurunkan status Pluto menjadi planet kerdil.

Baca Juga: Alami Kehidupan Sulit di Korea Selatan, Pembelot Korea Utara Kembali ke Negaranya

Pada saat itu, Pluto dikeluarkan dari daftar planet tata surya oleh IAU karena dianggap telah gagal memenuhi tiga persyaratan utama sebuah benda astronomi untuk diklasifikasikan sebagai planet.

Pernyataan IAU tersebut kemudian memicu kontroversi di kalangan ilmuwan hingga saat ini.

Namun, dalam hasil penelitian terbaru yang diterbitkan oleh jurnal ilmiah Icarus, para ilmuwan meminta IAU untuk kembali memasukan Pluto sebagai salah satu planet di tata surya.

Baca Juga: Gaga Muhammad Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Penjara dan Denda Rp10 Juta, Jaksa Sebut Terdakwa Masih Muda

“IAU harus membatalkan definisi non-ilmiah mereka terhadap Pluto dan berhenti mengajarkan sejarah revisionis,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Express, Selasa, 4 Januari 2022.

Diketahui, tiga persyaratan dari IAU agar benda astronomi dianggap sebagai planet adalah harus berbentuk bola, mengorbit bintang, dan tidak berbagi ruang gravitasi dengan objek lain di orbitnya.

Sementara Pluto menurut klaim IAU pada 2006 dianggap berbagi orbit dengan objek astronomi lainnya.

Baca Juga: Update Terbaru Keadaan Suga, RM dan Jin BTS Setelah Terpapar Covid-19

Namun, para ilmuwan dari seluruh universitas, observatorium, dan lembaga penelitian di seluruh dunia menyatakan tidak setuju terhadap keputusan itu.

Dalam sebuah studi lima tahun literatur astronomi dan planet yang membahas Pluto, para ilmuwan berpendapat bahwa IAU terburu-buru dalam mengambil keputusan untuk Pluto.

“Mereka juga terus mengklaim bahwa klasifikasi itu tidak ilmiah dan didasarkan pada konsep rakyat tentang planet yang bertentangan dengan pandangan ilmiah,” kata para ilmuwan.

Baca Juga: Tegaskan Jika Eqqel dan Marvel Bukan 'Anak Setan', Ivan Gunawan Beberkan 'Ritual' Setiap Pagi yang Dilakukan

Diketahui, status Pluto sebagai salah satu daftar planet tata surya telah memicu perdebatan besar dalam komunitas astronomi sejak 2006.

Beberapa ilmuwan terkenal sampai saat ini terus menganggap Pluto sebagai salah satu planet di tata surya kita,terlepas dari keputusan IAU pada 2006.

Salah satu ilmuwan yang setuju bahwa Pluto termasuk planet adalah mantan Administrator NASA, Jim Bridenstine.

Baca Juga: Arab Saudi Sempat Diselimuti Hujan Salju Ekstrem, Pihak Keamanan Minta Warga Waspada

Dirinya telah mengumumkan pada 2019 bahwa ia menganggap Pluto sebagai sebuah planet.

"Saya berpendapat bahwa Pluto adalah planet yang sah. Itulah cara saya mempelajarinya dan saya berkomitmen untuk itu," katanya.

Tak hanya Profesor Bridenstine, ilmuwan Nasa lainnya, Alan Stern juga menganggap Pluto sebagai sebuah planet.

Baca Juga: Gaga Muhammad Divonis 4,5 Tahun Penjara dan Denda Rp10 Juta, Dinilai Tak Setimpal dengan Derita Laura Anna

Ilmuwan NASA Alan Stern, yang memimpin misi New Horizon ke Pluto, juga mengatakan dia menganggapnya sebagai planet.

Pria yang juga memimpin misi New Horizon ke Pluto tersebut juga telah menulis makalah yang menyerukan reklasifikasi Pluto kembali menjadi planet.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah