Great Barrier Reef dalam Bahaya Pemutihan Karang untuk Ketiga Kalinya

- 20 Februari 2020, 18:56 WIB
Great Barrier Reef
Great Barrier Reef /Pixabay

Selain akibat pemutihan, karang dapat mati dari stres akibat panas yang berlebih jika suhu air yang menjadi habitatnya terlalu panas.

Baca Juga: Pemkab Bekasi Berkomitmen untuk Terus Kembangkan 113 Inovasi Baru di Wilayahnya

Meningkatnya panas lautan disebabkan oleh akumulasi gas rumah kaca di dalam atmosfer.

Temperatur permukaan laut di atas Great Barrier Reef kini telah meningkat sebesar lebih dari 1,5 derajat Celcius.

Terlebih lagi, temperatur permukaan laut di arah selatan Port Douglas sudah meningkat dari 2 hingga 3 derajat Celcius.

Baca Juga: Viral Aksi Polisi Menyamar Jadi Ojek Online Hadang Pengendara Roda Dua Ugal-ugalan

Jika panas air laut dibiarkan terus naik, menurut Prof. Terry Hughes, ahli studi terumbu karang dari James Cook University, Great Barrier Reef akan mengalami pemutihan karang yang parah.

“Kami khawatir akan panas air laut saat ini, dan air laut masih bisa memanas lagi hingga empat minggu ke depan ketika puncak musim panas terjadi, biasanya puncak musim panas terjadi di pertengahan Maret," tutur Hughes.

"Dengan waktu sebulan lagi, kita melihat pola yang sama dengan tahun 2016-2017, dan kini air laut sudah lebih panas daripada tahun sebelumnya, kejadian pemutihan akan tergantung pada cuaca dua minggu ke depan,” ujarnya.

Baca Juga: Diguyur Hujan Sejak Kemarin Sore, Begini Status Sungai Cileungsi, Cikeas dan P2C

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x