Taksi Online Tagih Rp9 Juta ke Pelanggan karena Terjebak Macet 9 Jam

- 13 Januari 2022, 17:12 WIB
Ilustrasi. Sebuah taksi online di Amerika Serikat menagih hingga Rp9 juta ke pelanggan, ternyata itu diakibatkan macet selama 9 jam.
Ilustrasi. Sebuah taksi online di Amerika Serikat menagih hingga Rp9 juta ke pelanggan, ternyata itu diakibatkan macet selama 9 jam. /Pixabay/rliessum

PR BEKASI - Perusahaan taksi online Uber mengembalikan uang seorang pelanggan yang ditagih oleh supir mencapai 600 dollar atau seira Rp9 juta.

Tagihan sebesar itu disebabkan mereka terjebak macet selama 9 jam karena kemacetan lalu lintas akibat badai musim dingin yang melanda Atlantika Tengah.

Pelanggan taksi online itu bernama Andrew Peters dari Richmond tiba di Bandara Internasional Dulles dari San Francisco.

Dia menuju ke rumahnya saat terjebak macet bersama supir taksi online Uber yang dipesan.

Baca Juga: Ramai Dibicarakan, Simak Cara Membuat NFT dan Menjualnya di OpenSea

Peters menyampaikan bahwa kejadian ini menjadi pengalaman yang menakutkan untuknya karena ia tidak memiliki makanan atau air selama perjalanan.

Dia merupakan satu di antara ratusan kendaraan yang terdampar di sekitar 40 mil (sekira 64 km) bentangan es antarnegara bagian saat Senin pagi hingga Selasa Sore.

Salah satu pejabat yaitu senator Tim Kaine pun terjebak di jalan raya selama hampir 27 jam.

Ketika Peters sampai di rumah, dia dikenakan biaya sebesar 200 dollar (sekira Rp2,8 juta), dan kemudian dia kembali ditagih 400 dollar (sekira Rp5,7 juta).

Baca Juga: Rizky Billar Sebut Karier sang Istri Redup, Suami Lesti Kejora: Batu Sandungnya...

Menurut perusahaan taksi online Uber, mereka lalu mengembalikan seluruh jumlah tagihan kepada Peters.

“Kami telah mengembalikan uang kepada Pak Peters setelah cobaan yang mengerikan ini dan sangat senang bahwa dia dan sopir Ubernya sampai di rumah dengan selamat,” katanya.

Mereka menambahkan bahwa gaji untuk pengemudi pun tidak akan terpengaruh karena Uber membebankan biaya berdasarkan waktu dan jarak perjalanan.

Menurut laman web mereka, disebutkan bahwa lalu lintas yang padat dapat mengakibatkan biaya yang lebih tinggi, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Hill.

Baca Juga: Bupati Abdul Gafur Masud kena OTT KPK, Sejumlah Uang dalam Pecahan Rupiah Akan Jadi Barang Bukti

Sementara itu, pejabat Virginia membela tanggapan negara bagian terhadap jalan raya yang padat pada hari Senin dan Selasa.

Gubernur Virginia Ralph Northam menyatakan kejadian tersebut merupakan peristiwa yang tidak biasa.

Pejabat transportasi setempat menyebut curah hujan sebelum hujan salju lebat membuat mereka terlambat melakukan perawatan jalan.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: The Hill


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x