Wabah Virus Corona Semakin Mereda, Tiongkok Kini Hadapi Masalah Tumpukan Limbah Medis Akibat Epidemi

- 6 Maret 2020, 06:30 WIB
Tiongkok hadapi masalah lain, yakni limbah medis yang bisa ratusan ton dalam seminggu, selain virus corona
Tiongkok hadapi masalah lain, yakni limbah medis yang bisa ratusan ton dalam seminggu, selain virus corona /www.sixthtone.com

PIKIRAN RAKYAT - Dampak dari virus corona yang menyebabkan kematian, kini Tiongkok harus menangani masalah tumpukan limbah sampah medis.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari South China Morning Post Mengenakan masker untuk mencegah virus corona telah menjadi bagian penting dalam upaya melakukan aktivitas sehari-hari.

Masker yang hendaknya dipakai satu kali pakai berpotensi jadi bencana ekologis.

Baca Juga: Berstatus Siaga 1, Pemerintahan Bekasi Keluarkan Surat Edaran Kewaspadaan Virus Corona

Cara menangani masker wajah yang dibuang, yang jumlahnya jutaan atau bahkan miliaran.

Hal ini yang membuat kepala berputar bagi pihak berwenang Tiongkok yang harus mengurusi antara serangan virus dan membatasi kerusakan ekonomi yang disebabkan olehnya.

Kemampuan pengolahan limbah medis negara yang tidak memadai juga mendapat sorotan, kata para pakar lingkungan.

Baca Juga: Akibat Banjir Februari Lalu, Warga Bekasi Masih Kesulitan Akses Air Bersih

Otoritas lingkungan dan kesehatan mengatakan masker dan alat pelindung lainnya, terutama barang yang digunakan oleh tenaga medis dan orang yang terinfeksi virus corona.

Limbah itu harus diperlakukan sebagai limbah klinis, dan disterilkan sebelum dibakar pada susuh tinggi di fasilitas khusus.

Walaupun sulit mendapatkan angka pasti tentang jumlah masker yang dibuang, dilaporkan bahwa volume limbah medis di Wuhan, kota tempat epidemi dimulai pada bulan Desember, telah meningkat empat kali lipat lebih dari 200 ton sehari minggu lalu, menurut laporan media Tiongkok.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Provinsi Jawa Barat Hari Ini Kamis, 5 Maret 2020: Cerah Berawan hingga Hujan Intensitas Ringan

Ketika permintaan untuk masker bedah melonjak di seluruh dunia, produsen Tiongkok memproduksi sekitar 116 juta per hari, peningkatan 12 kali lipat selama sebulan terakhir, menurut Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional.

Dengan lebih dari 90 ribu orang di Tiongkok telah terinfeksi dan sedikitnya 3.200 orang terbunuh.

Krisis virus corona telah menyebabkan lonjakan drastis volume limbah medis. Sementara jumlah insinerator yang dimiliki Tiongkok untuk pengolahan limah medis tidak dipublikasikan. ***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah