Ada juga yang menanggapi hal tersebut dengan komentar ketidaksetujuannya terhadap adanya "Manusia Hand Sanitizer".
"Saya ingat perkataan dari Ghazi al_qusibi, "satu-satuya hal yang tidak dapat dipelajari di universitas adalah etika". Saya mencari perlindungan Tuhan dari eksploitasi manusia. Ini menyakiti hati saya," tulis akun Twitter, @_iSarh20 pada Rabu, 11 Maret 2020.
Sejak meluasnya virus corona, banyak yang menyoroti isu peningkatan rasisme yang menargetkan kaum minoritas.
Wabah virus corona, yang secara resmi dikenal sebagai COVID-19, berasal dari Tiongkok pada bulan Desember lalu, di mana dilaporkan telah menewaskan lebih dari 3.100 orang.
Korban kematian global dari virus corona menyentuh angka lebih dari 4.300, dengan lebih dari 113.000 kasus dikonfirmasi di 110 negara, menurut WHO.
Baca Juga: Viral, Pria Belgia Iseng Usapkan Air Ludahnya ke Pegangan Kereta di Tengah Wabah Virus Corona
Virus ini menyebar sangat cepat dalam dua minggu terakhir. Kasus pertama di wilayah ini tercatat di Uni Emirat Arab dari keluarga Tiongkok yang transit di negara itu.
Kasus-kasus lain kemudian muncul di Iran dan negara-negara yang berbatasan dengannya.
Sementara itu, Arab Saudi akan meningkatkan pasokan minyak mentahnya ke rekor tertinggi, membanjiri pasar karena terus meningkatkan perang perdagangan dengan Rusia.