Tetapi, penduduk setempat mengatakan bahwa pembatasan kecepatan internet mengakibatkan mereka tidak dapat menerima informasi yang tepat waktu dan dapat diandalkan tentang virus corona.
"Saya bahkan tidak bisa membuka situs web dasar yang menyediakan informasi dan saran tentang pandemi," kata Nayeem Rather, seorang penulis lepas yang berbasis di Srinagar, kota terbesar di negara bagian Jammu dan Kashmir.
"Kebanyakan orang di Kashmir tidak benar-benar memiliki informasi tentang virus corona atau apa yang sedang terjadi di dunia saat ini. Ini krisis," ucap Rather.
Selain itu, Mir Moien, seorang mahasiswa kedokteran dari Kupwara, sebuah kota kecil di Kashmir utara, mengatakan bahwa yang paling bisa dia lakukan saat ini adalah mencari tentang virus corona di Google.
"Tetapi saya tidak bisa mengklik hasil pencarian untuk membaca lebih lanjut," ujarnya.
Di WhatsApp, aplikasi olahpesan cepat milik Facebook yang digunakan kebanyakan orang India untuk berkomunikasi, sebagian besar informasi tentang pandemi datang melalui grafik dan video yang tidak mungkin untuk diunduh melalui jaringan 4G yang lambat.
Moien juga menyatakan bahwa ini adalah "bencana" bagi dirinya dan warga India.
Baca Juga: Pagi Ini, Lumba-lumba dan Orang Utan Dilindungi Nyaris Diperjual Belikan di Pasar Gelap