"Saya ingin menekankan keberanian luar biasa dari semua dokter, perawat, responden pertama dan dari semua orang yang memungkinkan kita menyelamatkan hidup setiap hari," ujar Véran.
Baca Juga: Kabar Bahagia untuk Anak Kereta, Mulai Sore ini Jadwal KRL Resmi Kembali Beroperasi Normal
Belum jelas bagaimana Razafindranazy menjadi terinfeksi virus, tetapi Le Parisien melaporkan bahwa ia telah menangani pasien pada awal wabah ketika tindakan pencegahan tidak seketat saat ini.
Rumah sakit Compiègne harus menempatkan beberapa stafnya di karantina setelah pasien tidak dirawat dengan tindakan pencegahan yang tepat.
Meskipun ada kontroversi tentang kurangnya masker pelindung untuk staf medis, Véran mengatakan sebagian besar yang tertular virus akan terinfeksi di luar pekerjaan mereka.
Baca Juga: Jokowi Akan Beri Santunan Kematian Rp 300 Juta untuk Tenaga Medis Virus Corona di Wisma Atlet
Perlindungan untuk staf garis depan sangat diperlukan menurutnya, namun terdapat sejumlah kasus dokter dan perawat jatuh sakit sementara dilengkapi dengan masker.
Putra Razafindranazy mengatakan ayahnya telah kembali dari liburan di luar negeri dalam kondisi prima pada akhir Februari dan jatuh sakit pada awal Maret.
"Dia kembali dari shift karena kelelahan dan jatuh sakit dengan sangat cepat," ucap putranya.