Ibunya Mila sangat khawatir tidak hanya karena gadis itu akan tertular virus corona, tetapi penyebaran yang begitu cepat di negara itu memungkinkan dia tidak bisa dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Usai Jalani Isolasi, Mikel Arteta Akui Sudah Pulih Sepenuhnya dari Virus Corona
"Saya bisa melihat tanda-tanda perawatannya ditingkatkan kembali. Dia biasanya memiliki transfusi darah jka kadara hemoglobinnya turun di bawah 80, tetapi hari ini dokter mengatakan mereka harus lebih hati-hari sehingga tidak akan melakukan transfusi hingga mencapai angka 70," ujarnya.
Mila didiagnosis leukemia yang cepat setelah pulang ke rumah karena kelelahan.
Berpikir dia mungkin anemia, Lynda membawanya ke dokter November lalu.
Baca Juga: Lelah Menunggu, Ribuan e-KTP Warga Kabupaten Bekasi Akhirnya Didistribusikan Lewat Jasa Antar
Karena pekerjaan Scott adalah insinyur servis, dan toko swalayan pusat membawanya untuk terus berada di luar rumah, mereka membuat keputusan yang sulit namun aman untuk tinggal di rumah yang terpisah sampai akhir pandemi.
“Mila akan dirawat rumah sakit selama 48 jam jika suhunya naik. Dia mengerti dia tidak bisa berada di dekat banyak orang lain, tetapi pada awalnya orang berpikir melarikan diri darinya," ungkap Lynda.
“Diagnosis Mila terjadi begitu cepat dan kami telah melalui banyak hal. Tapi dia sangat pintar, ceria dan berani, dia membuat kita semua berjalan," terang Lynda.
Baca Juga: Dilabrak Warga Sekitar, Ria Ricis: Niatnya Bantuin Tukang Bakso