Usai Dua Bulan Diisolasi, Subway di Wuhan Kembali Beroperasi

- 29 Maret 2020, 11:14 WIB
Penumpang mengenakan masker pelindung wajah saat mereka naik kereta bawah tanah pada hari pertama layanan kereta bawah tanah kota membuka kembali layanan ini setelah mewabahnya virus corona (COVID-19) beberapa waktu lalu,  di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, Sabtu (28/3/2020).*
Penumpang mengenakan masker pelindung wajah saat mereka naik kereta bawah tanah pada hari pertama layanan kereta bawah tanah kota membuka kembali layanan ini setelah mewabahnya virus corona (COVID-19) beberapa waktu lalu, di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, Sabtu (28/3/2020).* /REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Kabar baik kembali datang dari kota yang pertama kali ditemukannya virus corona, Wuhan.

Kota yang terletak di Provinsi Hubei, Tiongkok tersebut telah dua hari berturut-turut mencatat nol penambahan kasus virus corona atau Covid-19.

Perlahan tapi pasti, kota tersebut mulai bangkit dan telah berani untuk menjalankan kembali operasional kereta metro bawah tanah atau subway.

Awalnya, pada 18 Maret 2020, Wuhan hanya mendapatkan satu kasus baru, padahal sejak virus tersebut mulai merebak di akhir Desember 2019 Wuhan mencatat 50.006 kasus dengan angka kematian mencapai 2.538 orang dan kesembuhan mencapai 44.951 orang.

Baca Juga: India Rilis Gambar Mikroskop Elektron Pertama yang Diduga Virus Corona 

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, sejak Sabtu 28 Maret 2020, subway di Kota Wuhan kembali beroperasi setelah lebih dari dua bulan diberhentikan.

Lantaran ibu kota Provinsi Hubei tersebut menjadi pusat penyebaran virus corona di Tiongkok, setelah sebelumnya Kota tersebut diisolasi sejak 23 Januari 2020.

Enam jalur busway telah dibuka untuk umum sebagai langkah pemulihan usai pemerintah kota setempat menyatakan bahwa transmisi virus telah diblokir.

Kendati demikian, masyarakat yang hendak menggunakan busway masih harus mengikuti protokol kesehatan virus corona seperti pengukuran suhu tubuh.

Baca Juga: Ridwan Kamil Percaya Diri Penuhi Bantuan Tunai pada Warga dengan Anggaran Rp 3 Triliun 

Sejumlah termometer inframerah terpasang di beberapa titik area, calon penumpang yang memiliki suhu tubuh normal akan diizinkan untuk menaiki subway.

Sebaliknya, calon penumpang dengan suhu tubuh tidak normal akan mendapatkan pemeriksaan lanjutan untuk dikarantina.

Sebagai langkah antisipasi, penumpang yang telah sampai di halte tujuan diwajibkan memindai QR code menggunakan aplikasi yang dirancang khusus oleh pemerintah untuk melacak perjalanan orang tersebut.

Pemindaian tersebut dilakukan agar dalam skenario terburuk, ketika salah satu penumpang busway dinyatakan positif, mudah bagi pemerintah untuk melacak riwayat perjalanannya.

Baca Juga: Peneliti Sebut Kematian Akibat Virus Corona Hingga 40 Juta Jiwa Jika Masyarakat Abai 

Dengan demikian, peta persebaran virus akan tergambar dengan baik dan memudahkan dalam pencegahan penyebarannya.

Antisipasi juga dilakukan oleh para penumpang busway. Sebagaimana terlihat dalam beberapa foto yang diunggah oleh China Daily, di mana penumpang kompak menggunakan masker.

Di sisi lain, petugas keamanan juga berjaga di setiap rangkaian kereta untuk memandu para penumpang dan memberikan pelayanan yang dibutuhkan.

Sebelumnya, Provinsi Hubei telah membuka kembali stasiun kereta api sejak pertama kali ditutup pada 23 Januari 2020 sebagai upaya pengendalian dan pencegahan penyebaran wabah virus corona.

Baca Juga: Insiden Para Pahlawan Penanganan Virus Corona yang Diserang di India 

Pembukaan stasiun dilakukan sebagai bentuk persiapan sebelum status isolasi atau lockdown Ibu Kota Provinsi Hubei di Wuhan yang sebelumnya dinyatakan sebagai episentrum Covid-19 dicabut pada 8 April 2020 mendatang.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: China Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x