Jet Tempur AS F-35 Jatuh di Laut China Selatan, 3 Pelaut Langsung Dievakuasi

- 29 Januari 2022, 19:54 WIB
Jet tempur F-35 milik militer Amerika Serikat yang jatuh di perairan Laut China Selatan.
Jet tempur F-35 milik militer Amerika Serikat yang jatuh di perairan Laut China Selatan. /Twitter.com/@BabakTaghvaee

PR BEKASI - Beberapa waktu ini beredar video dan foto yang memperlihatkan detik-detik jatuhnya jet tempur canggih milik Amerika Serikat (AS) F-35, di perairan Laut China Selatan.

Pada foto dan video yang beredar, F-35 Joint Stright Fighter mengalami kecelakaan saat melakukan pendaratan pada 24 Januari 2022 lalu, di atas kapal induk Carl Vinson.

Setelah gagal mendarat di kapal induk karena terjadi tabrakan dengan dek penerbangan, F-35 langsung terlempar ke laut.

Pihak Armada ke-7 AS pun telah memverifikasi foto dan video kecelakaan yang beredar.

Baca Juga: Penuhi Ikrar Zoro Jadi Raja Neraka, Dewa Kematian Tampakkan Wujudnya

"Ada penyelidikan yang sedang berlangsung atas insiden itu," ujar Komandan Heyley Sims, juru bicara Armada ke-7, mengutip dari Navy Times pada Sabtu, 29 Januari 2022.

Angkatan Laut AS mengungkapkan pada Senin kemarin bahwa F-35C menalami kecelakaan di dek Vinson, saat melakukan operasi penerbangan rutin di Laut China Selatan.

"Dampak ke dek penerbangan sangat dangkal, dan semua peralatan operasi penerbangan beroperasi," ujar juru bicara Angkatan Laut Letnan Mark Langford.

Terdapat tujuh pelaut yang ada di dalam jet tempur tersebut, kabar terbarunya, semuanya selamat dan telah pulih.

Baca Juga: 7 Makanan untuk Meningkatkan Kesuburan Wanita, Cocok Buat Ibu yang Sedang atau Ingin Cepat Hamil

"Semua pelaut yang terluka telah dilaporkan pulih, atau dalam kondisi stabil," ujar Langford.

Tiga pelaut terdiri dari seorang pilot dan dua awak lainnya, langsung dievakuasi setelah pesawat jet jatuh.

Mereka langsung diterbangkan ke Manila, Filipina untuk mendapat perawatan.

Sementara itu, Mark Cancian yang merupakan seorang pensiunan perwira Korps Marinir dan penasihat senior Program Keamanan Internasional Pusat Studi Strategis dan Internasional, mengungkapkan butuh waktu untuk memulihkan jet tempur tersebut, agar musuh tidak bisa mengaksesnya.

"Ini adalah pesawat kami yang paling canggih, memiliki semua jenis elektronik di dalamnya yang akan disukai musuh kami," ujar Cancian.

"Kita perlu memastikan mereka tidak mengambilnya," katanya menambahkan.

Selama ini Amerika Serikat rutin mengevakuasi pesawat yang jatuh di Laut China Selatan, untuk memahami apa yang terjadi dan melindungi peralatan mereka.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Navy Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah