50.000 Liter Minyak Cemari Pantai, Thailand Tetapkan Status Bencana di Pesisir Timur

- 31 Januari 2022, 10:24 WIB
Citra tumpahan minyak yang disebabkan oleh kebocoran dari pipa bawah laut 20 km (12,4 mil) di lepas pantai timur Thailand di pantai Mae Ramphueng di provinsi Rayong, Thailand, 30 Januari 2022. Gambar diambil dengan drone.
Citra tumpahan minyak yang disebabkan oleh kebocoran dari pipa bawah laut 20 km (12,4 mil) di lepas pantai timur Thailand di pantai Mae Ramphueng di provinsi Rayong, Thailand, 30 Januari 2022. Gambar diambil dengan drone. /Reuters/Soe Zeya Tun/

PR BEKASI –  Pesisir timur Thailand dinyatakan sebagai daerah terdampak bencana, usai minyak dari kebocoran pipa bawah laut terempas, hingga ke pantai.

Penetapan itu diumumkan pada Sabtu, 29 Januari 2022. Pemerintah meninjau dampak dari kebocoran minyak di Teluk Thailand, yang mencapai bibir pantai, dan menghitamkan pasir.

Kebocoran dari pipa milik Star Petroleum Refining Public Company Limited (SPRC) (SPRC.BK), dimulai pada Selasa malam, 25 Januari 2022.

Kebocoran itu lantas dikendalikan sehari kemudian setelah menumpahkan sekitar 50.000 liter minyak ke laut sejauh 20 km, dari pesisir timur.

Baca Juga: Simak Jadwal dan Lokasi Layanan SIM Keliling di Jakarta pada Senin, 31 Januari 2022

Sebagian minyak mencapai garis pantai di pantai Mae Ramphueng di provinsi Rayong pada Jumat, 28 Januari 2022 malam, setelah menyebar di laut seluas 47 km persegi di teluk.

Pantai Mae Ramphueng terkenal dengan pasir pantai yang putih, dan wisata kuliner seafood di sepanjang pantai.

Angkatan Laut Thailand telah bekerja dengan SPRC untuk mengatasi kebocoran dan mengatakan massa minyak utama masih berada di lepas pantai.

Sekitar 150 pekerja SPRC dan 200 personel angkatan laut telah dikerahkan untuk membersihkan pantai dan penghalang ledakan minyak telah didirikan, kata angkatan laut.

Halaman:

Editor: Gita Pratiwi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x