Dugaan Spionase, AS Siap Cabut Izin Operasi Perusahaan Telekomunikasi Asal Tiongkok

- 12 April 2020, 07:11 WIB
Bendera Amerika Serikat.*
Bendera Amerika Serikat.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT – China Telecom merupakan perusahaan telekomunikasi asal Tiongkok yang bermarkas di Shanghai.

Sejak lama China Telecom sudah menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar di Tiongkok yang menghasilkan data, internet dan lainnya.

Pandemi yang turut dirasakan lebih dari 190 negara membuat Tiongkok diduga sebagai negara yang membuat penyakit berbahaya menjangkiti masyarakat dunia akibat pasar ikan di Wuhan disebut-sebut sebagai awal merebaknya Virus Corona.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Tips Profesor IPB untuk Jaga Stamina selama Pandemi Virus

Selain menutup akses warga negara asal Tiongkok, sejumlah negara memutus sementara hubungan dagang dengan negara yang dipimpin oleh Xi Jinping tersebut.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Aljazeera saat ini Departemen Kehakiman serta lembaga-lembaga federal di Amerika Serikat (AS) mendesak Federal Communication Comission (FCC) untuk mencabut otoritas China Telecom dalam menyediakan layanan telekomunikasi internasional dari dan ke negeri paman sam itu.

Bahkan tahun 2019 lalu, 2 senator Amerika Serikat sempat meminta FCC untuk meninjau ulang persetujuan bagi China Telecom dan China Unicom untuk beroperasi di wilayahnya.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, 3 Makanan yang Membuat Pertumbuhan Rambut Lebih Cepat

Namun FCC memutuskan hanya menolak China Mobile Ltd beropersi di Amerika Serikat atas tuduhan Tiongkok memata-matai dan membocorkan informasi internal pemerintah negeri paman sam itu.

Namun China Telecom menyangkal tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan praktik spionase tersebut.

“Kami sangat menjunjung tinggi transparansi, kami benar-benar menunjukkan cara perusahaan kami beroperasi. Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi para pelanggan dan telah mengikuti standar internasional dalam segala prosedur perusahaan,” ujar pihak pengelola China Telecom seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Aljazeera.

Baca Juga: UNICEF Sebut 70 Persen Anak Indonesia Yakin Pemerintah Bisa Atasi Virus Corona

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan bahwa negeri tirai bambu itu sangat menentang tindakan Amerika Serikat untuk mencabut secara sepihak otoritas China Telecom di wilayahnya.

“Amerika Serikat harus benar-benar memperhatikan dan menghormati prinsip-prinsi ekonomi pasar yang diakui secara internasional. Amerika Serikat tidak bisa begitu saja mencabut otoritas China Telecom. Mereka sama saja dengan melakukan penindasan terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok,” ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian.

Namun pihak FCC tetap bersikeras untuk menindaklanjutu protes yang diluncurkan sejumlah lembaga federal di Amerika Serikat.

Baca Juga: Bandara Narita Jepang Sediakan Kasur Sebagai Karantina Sementara untuk Seluruh Pendatang

“Kami tentu akan sangat terbuka menerima pengaduan dari lembaga-lembaga federal Amerika Serikat dan akan meninjau ulang keinginan mereka,” jelas Juru Bicara FCC.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah