Terombang-ambing di Tengah Laut, Puluhan Warga Rohingya Tewas di Atas Perahu

- 17 April 2020, 08:28 WIB
KAPAL yang digunakan warga muslim Rohingya yang tewas di tengah laut.*
KAPAL yang digunakan warga muslim Rohingya yang tewas di tengah laut.* /Antara/

Baca Juga: Hindari Asumsi Konflik Kepentingan, Belva Devara Siap Mundur dari Stafsus Milenial Jokowi 

Namun, Myanmar membantah menganiaya Rohingya dan mengatakan bahwa mereka bukan kelompok etnis asli tetapi merupakan pendatang dari Asia Selatan.

Lebih dari satu juta warga Rohingya tinggal di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh selatan.
Sementara, mayoritas telah diusir dari rumah mereka di Myanmar setelah penumpasan militer pada tahun 2017 yang dikatakan tentara sebagai respons terhadap serangan oleh pemberontak Rohingya.

Selama bertahun-tahun, warga Rohingya telah menggunakan kapal yang dioperasikan oleh penyelundup dengan harapan menemukan tempat perlindungan di Asia Tenggara.

Perjalanan biasanya berlangsung pada musim kemarau, antara November dan Maret, ketika laut tenang.

Baca Juga: Viral Pria Sumpahi Tenaga Medis Kena Corona, Akhirnya Diringkus Polisi 

Kelompok-kelompok hak asasi manusia khawatir karantina wilayah sebagai tanggapan terhadap virus corona dapat menyebabkan terulangnya krisis pada 2015, ketika kerusuhan oleh Thailand mengakibatkan penyelundupan manusia melalui laut di atas kapal-kapal yang reyot.

Direktur Arakan Project, Chris Lewa yakin bahwa ada beberapa kapal lagi yang akan terdampar.

"Rohingya mungkin menghadapi perbatasan tertutup yang didukung oleh narasi xenophobia," katanya.

"COVID-19 tidak dapat digunakan untuk menolak akses masuk bagi para pengungsi yang putus asa dalam kesusahan. Krisis maritim lain di Laut Andaman seperti pada 2015 tidak dapat diterima,” ucapnya.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x