Abaikan Social Distancing, Presiden Brasil Dukung Demo Tolak #Dirumahaja

- 21 April 2020, 15:58 WIB
PRESIDEN Brasil, Jair Bolsonaro ikut serta dalam demo menolak "Tetap di Rumah".*
PRESIDEN Brasil, Jair Bolsonaro ikut serta dalam demo menolak "Tetap di Rumah".* /AFP/

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro bersama para pendukungnya menggelar aksi demonstrasi di salah satu jalanan di kota Brasil.

Tentunya aksi yang dilakukan Jair Bolsonaro tidak mengindahkan aturan social distancing di tengah merebaknya pandemi virus corona.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Straits Times, aksi tersebut dikabarkan dilakukan Jair Bolsonaro di luar markas tentara di ibu kota Brasilia, Minggu 19 April 2020.

Hal yang sama juga terjadi di Washingston, Amerika Serikat pada hari yang sama.

Baca Juga: Imbas Merebaknya Virus Corona, Angka Permintaan Obat Penenang di AS Alami Peningkatan 

Hal itu dilakukan sebagai salah satu bentuk protes terkait kebijakan berdiam diri di rumah yang diterapkan para gubernur negara bagian.

Massa yang berjumlah kurang lebih 600 orang ini menyerukan tentara untuk ikut campur dalam penanganan pandemi virus corona dan menuntut dibubarkannya Kongres.

Beberapa demonstran mengangkat poster yang menyatakan, "Intervensi militer dengan Bolsonaro".

"Saya di sini karena saya percaya pada Anda dan Anda di sini karena Anda percaya pada Brasil," kata Bolsonaro dalam orasinya.

Selama orasinya, yang diselingi dengan batuk, presiden tidak menanggapi permintaan massa untuk intervensi militer atau permintaan menutup Kongres.

Baca Juga: Kisah Dr Moniqa, Tebar Semangat Kartini dari Ruang Isolasi Virus Corona 

"Anda harus berjuang untuk negara Anda. Andalkan presiden Anda untuk melakukan apa yang diperlukan agar kami dapat menjamin demokrasi dan apa yang paling kami sayangi, kebebasan kami," katanya.

Jair Bolsonaro diketahui menjadi salah satu dari sedikit pemimpin negara yang sangat menentang dengan kebijakan karantina wilayah atau lockdown.

Menurutnya, dengan melakukan karantina wilayah akan memberikan kerugian pada perekonomian masyarakatnya.

Presiden yang merupakan mantan anggota militer itu berulangkali menentang penerapan karantina wilayah yang diberlakukan oleh sejumlah gubernur di Brasil.

Baca Juga: Sinopsis Passengers, Kisah Petualangan Antargalaksi yang Tayang Selasa 21 April Malam Ini 

Termasuk yang dilakukan Gubernur Sao Paulo dan Gubernnur Rio de Janeiro, yang mana kedua provinsi itu merupakan wilayah yang memiliki jumlah penduduk yang padat.

Pada Jumat lalu, bahkan dirinya memecat Menteri Kesehatannya sendiri yang mendukung kebijakan untuk memberlakukan karantina wilayah.

Sementara itu, Brasil merupakan negara dengan jumlah kasus tertinggi di antara negara-negara lainnya di dataran Amerika Latin.

Menurut data dari Worldometer, di Brasil jumlah pasien positif sebanyak 40.814 orang, dengan 2.588 orang meninggal, dan 22.991 orang dinyatakan sembuh.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah