Akan tetapi itu mulai menurun di tengah penarikan pasukan AS yang kacau dan mematikan dari Afghanistan pada Agustus 2022 lalu.
Tekanan meningkat baru-baru ini ketika terungkap bahwa inflasi AS telah melonjak menjadi 7.5 persen dalam kenaikan tahunan tercepat dalam 40 tahun.
Baca Juga: Sebut Posisi Partai Politik di Indonesia Ambigu, Fahri Hamzah: yang Jadi Korban Rakyat
Tak hanya itu, Pasar Saham AS juga mencapai nilai terendahnya sejak 2009 lalu dengan indeks S&P merosot 5.3 persen pada bulan lalu.
Pakar Kebijakan Luar Negeri AS, Nile Gardiner menilai bahwa tahun pertama kepemimpinan Joe Biden adalah sebuah bencana mutlak.
"Tahun pertama Joe Biden sebagai Presiden telah menjadi bencana mutlak, baik bagi AS maupun dunia bebas,” katanya.
Baca Juga: Sinopsis Film Crazy Rich Asians Spesial Hari Valentine, Punya Pacar Orang Super Kaya
Menurutnya, pada saat ini AS sedang mengalami situasi ekonomi dan sosial yang sangat mengerikan.
"AS berada dalam kondisi penurunan yang mengerikan. Kami mengalami inflasi yang melonjak, pasar saham yang tenggelam, kejahatan kekerasan yang meningkat pesat di sebagian besar kota besar,” katanya.
"Dia mendorong penurunan negara adidaya dunia. Sebagian besar jajak pendapat menunjukkan dia sangat tidak populer. Warga AS berpikir kepresidenannya adalah kegagalan besar,” tambahnya.