Baca Juga: Perempuan Transgender Membakar Diri, Protes Nasib PSK Saat Lockdown Tekait Pandemi Corona
Dari 645 vendor yang ditemukan menjual produk palsu oleh AIC (Akaike Information Criterion), 394 di antaranya berada di AS.
39 penjual bermarkas di Uni Eropa, 17 di Inggris, dan tiga di Tiongkok dan Australia - serta negara-negara lain yang masuk dalam daftar.
AIC mengatakan bahwa iklan cukup menarik mencakup pesan-pesan yang menjanjikan, seperti vaksin virus corona bisa menyembuhkan infeksi dalam semalam.
Kelompok analis Ghost Data mengatakan lebih dari 10.000 akun Instagram - banyak yang terhubung dengan Tiongkok - ditemukan menjual produk palsu yang berhubungan dengan Covid-19.
Baca Juga: Marak Napi Asimilasi Kembali Berulah Pascabebas, Pakar Hukum Beberkan 3 Konsekuensinya
"Bagi sebagian orang di luar sana, pandemi ini adalah peluang kriminal di mana mereka dapat memanfaatkan ketakutan dan terbatasnya logistik medis," kata Broadhurst.
Pihaknya mengatakan bahwa hal ini akan terus bertambah dari yang saat ini berhasil ditemukan dan mereka akan terus memantau pergerakan hingga menemukan celah untuk mematikan akun-akun penjual vaksin palsu itu.
"Kami menemukan vaksin yang tidak aman, antivirus yang digunakan ulang, dan cukup banyak PPE (Personal Protective Equipment) massal di situs gelap jual beli," ujarnya.