"Lihat, tidak ada bukti dalam pernyataan ini dan itu bertentangan dengan logika dasar untuk percaya bahwa Ukraina akan memilih saat ini dengan lebih dari 150.000 tentara dunia untuk memerintah di perbatasannya untuk meningkatkan konflik selama setahun." Katanya.
Tak sampai di situ, Joe Biden juga mengatakan bahwa pasukan pro-Rusia di timur Ukraina telah meningkatkan pelanggaran gencatan senjata di wilayah itu.
“Selama beberapa hari terakhir, kami telah melihat laporan tentang peningkatan besar dalam pelanggaran gencatan senjata oleh pejuang Rusia yang mencoba memprovokasi Ukraina,” katanya.
“Misalnya, penembakan di Taman Kanak-Kanak Ukraina kemarin yang menurut Rusia salah dilakukan oleh Ukraina,” tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Express, Sabtu, 19 Februari 2022.
Rusia telah dituduh mencoba untuk melakukan krisis palsu di wilayah timur Ukraina yang memisahkan diri untuk memberikan alasan untuk melancarkan serangan dan memulai Perang Dunia 3.
Baca Juga: Cara Atasi Efek Samping Usai Mendapat Suntikan Vaksin Booster
Para pemimpin pasukan pro-Rusia di Donetsk dan Lugansk telah menyerukan warga sipil untuk mengungsi ke Rusia dengan mengatakan Ukraina telah melancarkan serangan rudal yang telah menyebabkan sebuah ledakan besar di kota Donbass.
Namun, pemerintah Ukraina telah membantah tuduhan bahwa mereka merencanakan serangan.
“Kami juga terus melihat semakin banyak disinformasi yang didorong oleh publik Rusia termasuk separatis yang didukung Rusia yang mengklaim Ukraina berencana meluncurkan serangan ofensif besar-besaran di Donbass,” katanya.