Tidak jelas seberapa kuat bukti terhadap Al-Jarrah, yang keberadaannya tetap tidak diketahui.
Tetapi pengungkapan itu tampaknya akan menghidupkan kembali pertanyaan tentang potensi hubungan Arab Saudi dengan plot 9/11 dan menyoroti upaya luar biasa oleh pejabat pemerintah AS untuk mencegah dokumen internal tentang masalah itu menjadi publik.
"Ini menunjukkan bahwa pemerintah menutup-nutupi keterlibatan Saudi," kata Brett Eagleson, juru bicara keluarga korban, "Ini adalah kekacauan besar."
Baca Juga: Hadapi Gelombang Kedua Klaster Itaewon, Korea Selatan Ciptakan Metode Uji Virus Anonim
Yahoo News mengatakan telah menghubungi Departemen Kehakiman pada hari Senin, tetapi para pejabat memberitahu pengadilan dan menarik deklarasi FBI dari publik.
Lima belas dari 19 pembajak yang terlibat dalam serangan 9/11, yang menewaskan hampir 3.000 orang, adalah warga negara Saudi.
Pemerintah Saudi telah berulang kali membantah keterlibatan dalam serangan di mana orang-orang yang berafiliasi dengan al-Qaeda membajak dan menabrakkan pesawat ke Pusat Perdagangan Dunia New York.
Serangan itu menghancurkan gedung-gedung yang menjulang tinggi dan mengirimkan gumpalan puing yang menembaki kota padat penduduk tersebut.
Pesawat ketiga menabrak Pentagon di luar Washington DC dan pesawat keempat jatuh di sebuah lapangan di Shanksville, Pennsylvania.***