"Kami memberinya nama Omid. Harapan untuk masa depan yang lebih baik, harapan untuk Afghanistan yang lebih baik dan harapan untuk seorang ibu yang telah berjuang untuk memiliki anak selama bertahun-tahun," katanya kepada Reuters melalui telepon di Kabul.
Orang-orang bersenjata kemudian berbalik dan menyasar pada buaian tempat Omid tertidur. Ketika suara peluru bergema di seluruh bangsal, Muhammadi berkata dia pingsan karena ketakutan.
"Ketika saya membuka mata, saya melihat bahwa tubuh cucu saya telah jatuh ke tanah, berlumuran darah," ungkapnya.
Baca Juga: Tak Ingin Terus Dituduh, Tiongkok Izinkan Lab Wuhan Diperiksa Terkait Dugaan Kebocoran Virus Corona
Menurut keterangan pejabat pemerintah, serangan di Kabul itu dimulai pada pagi hari ketika orang-orang bersenjata memasuki rumah sakit Dasht-e-Barchi, melempar granat dan menembak.
Pasukan keamanan kemudian diketahui telah membunuh para penyerang pada sore hari.
Rumah sakit yang dikelola pemerintah dengan 100 tempat tidur ini juga memiliki klinik bersalin yang dikelola oleh Doctors Without Borders, juga dikenal dengan istilah dalam bahasa Perancis, Médecins Sans Frontières (MSF).
Baca Juga: Hari Ini Pelni Mulai Jual Tiket bagi Penumpang, Berikut Rute Kapal yang Beroperasi
Beberapa jam sebelum serangan, MSF mengunggah foto bayi yang baru lahir di Twitter dalam pelukan ibunya di klinik setelah selamat dalam operasi caesar darurat.
Pada Rabu, MSF mengecam serangan itu, menyebutnya "memuakkan" dan "pengecut".***