Informasi tersebut dikatakan oleh juru bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov beberapa waktu lalu.
"Ukraina telah dan tetap siap untuk berbicara tentang gencatan senjata dan perdamaian Kami menyetujui usul Presiden Federasi Rusia," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters.
Diketahui, Vladimir Putin memutuskan untuk melancarkan serangan ke Ukraina setelah berminggu-minggu mengirimkan ratusan ribu pasukan Rusia ke perbatasan Ukraina.
Serangan Rusia ke Ukraina tersebut diketahui merupakan serangan terbesar di Eropa setelah era Perang Dunia 2 lalu dan diprediksi menjungkirbalikkan tatanan Eropa pasca-Perang Dingin.
Menurut Vladimir Putin, serangan tersebut dilakukan untuk menggulingkan pemerintahan Volodymyr Zelensky yang dituduhnya telah melakukan genosida terhadap komunitas penutur bahasa Rusia di kawasan Ukraina timur.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer 26 Februari 2022, Evaluasi Hubungan dengan Pasangan, Yang Jomlo Lakukan Ini
Tak sampai di situ, Vladimir Putin juga telah melancarkan tuduhan terhadap Volodymyr Zelensky sebagai neo-nazi dan pengguna narkoba.
Tuduhan tersebut kemudian dibantah keras oleh Ukraina dan sekutu Baratnya dana mengatakannya sebagai tudduhan tak berdasar dan menjijikan.
Ukraina dan Rusia diketahui lahir dari yang sama, tepatnya saat negara berpaham komunis terbesar di dunia, Uni Soviet memutuskan untuk bubar pada 1991 lalu.