PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Hong Kong masih menerapkan aturan ketat jaga jarak sosial atau social distancing di tengah fase new normal.
Dan juga membatasi pertemuan publik dengan maksimal delapan orang selama dua pekan ke depan mengingat klaster infeksi lokal baru dari sumber yang tidak diketahui.
Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs SCMP, pada Senin, 18 Mei 2020, kendati demikian, pihak otoritas mungkin akan melonggarkan beberapa aturan seperti pertemuan besar kegiatan keagamaan, dengan melarang mereka makan ataupun minum selama acara berlangsung.
Pemerintah Hong Kong sebelumnya juga memberikan pengecualian soal pemakaman dan mengizinkan hingga 50 orang untuk bisa menghadiri pernikahan.
Baca Juga: Suporter Dilarang Menonton di Stadion, Klub Korea Selatan Jadikan Boneka Seks Sebagai Penggantinya
Kegiatan publik lain juga bisa dilakukan selama tindakan pencegahan dilakukan dan diamati. Tempat karaoke juga bisa dibuka kembali selama orang-orang menggunakan masker saat bernyanyi dan mikrofon selalu didisinfektan setelah digunakan.
8 tipe bisnis lainnya seperti bioskop, gym, tempat bermain Mahyong, dan klinik kecantikan bahkan sudah dibuka sejak 8 Mei lalu dengan berbagai kondisi ketat.
Profesor Sophia Chan Siu Chee memperingatkan warga Hong Kong bahwa mereka mungkin harus terbiasa hidup 'berdampingan' dengan virus corona.
"Sebagai seorang pakar, saya memperkirakan virus corona tidak akan hilang begitu saja dan masih menjadi endemi. Hong Kong harus mempertimbangkan ulang bagaimana caranya melakukan new normal," ujar Chan dalam acara program di salah satu radio.