Terjun ke Perang Lawan Rusia, Pria Ukraina Tegaskan Putin Harus Mati

- 28 Februari 2022, 20:43 WIB
Ilustrasi perang Rusia dan Ukraina.
Ilustrasi perang Rusia dan Ukraina. /Pixabay/mikecook1

PR BEKASI - Kereta di Ukraina dibanjiri oleh keluarga putus asa yang melarikan diri ke Polandia.

Sementara di sisi lain, para pejuang pemberani Ukraina juga terlihat menumpuk di kereta menuju ke arah berlawanan untuk bergabung melawan Rusia.

Pengungsi dari seluruh negara yang berada di Ukraina membanjiri kota Lviv untuk melarikan diri dari pasukan Rusia yang negaranya dipimpin Vladimir Putin.

Eksodus besar-besaran membanjiri terminal kereta 43 mil dari perbatasan Polandia, hal itu memicu penyerbuan melintasi rel menuju peron.

Baca Juga: 5 Manfaat Otomatisasi Akuntansi, Yuk Terapkan demi Pembukuan yang Efisien

Akan tetapi di seberang perbatasan di kota Przemysl, Polandia, ratusan pria Ukraina yang mengenakan perlengkapan tempur menaiki kereta menuju zona perang.

Banyak juga keluarga yang membawa orang-orang tersayang mereka ke tempat aman sebelum kembali ke garis depan untuk melawan Rusia.

Salah satunya adalah Sergei Motorov, dia mengatakan telah meninggalkan putrinya bersama orang tua dirinya agar terlindung dari perang.

Sekarang dia akan langsung kembali lagi ke Ukraina untuk bergabung demi melawan Rusia.

Baca Juga: 3 Zodiak Ini Akan Alami Minggu yang Berat Mulai Hari Ini hingga 6 Maret 2022

"Saya tidak bisa berdiam diri dan membiarkan ini terjadi di negara saya," katanya.

Relawan pejuang kemerdekaan Ukraina lainnya, Alexei Anishyn, sampai pekan lalu masih menjadi seorang perwira polisi di Kota Kryvyi Rih, Ukraina.

Saat dia menaiki kereta menuju ke Lviv, Alexei memberikan peringatan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa dia siap mati untuk negaranya.

"Saya akan membela negara saya sampai nafas terakhir saya. Saya siap mati untuk menyelamatkannya," ujarnya.

Baca Juga: Rahasia One Piece 1042, Alasan Zunisha Masih Hidup Sampai Sekarang Terungkap, Ada Kaitan dengan Klan Kozuki

"Kita semua. Saya memiliki pengalaman militer dan akan berjuang sampai mati. Putin harus mati," tuturnya lagi.

Banyak dari ratusan pria yang mengenakan seragam tentara dan membawa pelindung tubuh, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Sun.

Mereka berbaris di peron stasiun di Przemysl untuk menjawab seruan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang menginspirasi mereka.

Ukraina melarang semua pria berusia 18 hingga 60 tahun untuk melarikan diri dari zona perang, dan meminta mereka siap berperang.

Mahasiswa hukum Ukraina yang bernama Oleh, 21 tahun, melakukan perjalanan dari rumahnya di Republik Ceko.

"Ini adalah keputusan yang mudah bagi saya. Saya ingin menyelamatkan rumah saya dan warga saya," ujarnya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah