Penemuan Baru: Salju Putih di Antartika Berubah Menjadi Hijau, Peneliti Jelaskan Penyebabnya

- 21 Mei 2020, 13:00 WIB
Salju di Antartika berubah menjadi hijau
Salju di Antartika berubah menjadi hijau /Daily Mail

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah penelitian menemukan terbaru bahwa Antartika bisa berubah menjadi hijauh karena perubahan iklim yang menyebabkan ganggang tumbuh di permukaan salju.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Daily Mail Kamis, 21 Mei 2020 Ahli botani dari Universitas Cambridge menciptakan peta ganggang mikroskopis berskala besar pertam ayang mekar sepanjang garis pantai Antartika.

Para peneliti menggabungkan data satelit dengan pengamatan di lapangan mengambil alih dua musim panas yang dihabiskan di Kutub Selatan untuk mendeteksi dan mengukur ganggang hijau.

Baca Juga: Kuasai Pabrik Perlengkapan Medis, AS Khawatirkan Upaya Penimbunan Tiongkok untuk 'Peras Dunia'

Mereka menemukan bahwa secara kolektif mereka dapat mengubah salju menjadi hijau cerah dan dapat dilihat dari ruang angkat ketika ditanam secara massal.

Pertumbuhan ganggang tampaknya didorong oleh kotoran burung dan mamalia-dengan 60 persen tumbuh dan ditemukan dalam 3,1 mil atau lima km dari koloni penguin.

Para ahli percaya bahwa 'salju hijau' ini akan menyebar lebih jauh dan lebih cepat karena suhu global terus meningkat di bawah perubahan iklim buatan manusia.

Baca Juga: Diduga Jadi Penyebab Munculnya Covid-19, Wuhan Resmi Larang Warganya Makan Hewan Liar

"Ini adalah sebuah kemajuan yang signifikan dalam pemahaman kita tentang kehidupan berbasis darat di Antartika, dan bagaimana hal itu mungkin berubah di tahun-tahun mendatang ketika iklim menghangat," kata ahli botani Matt Davery dari Universitas Cambridge.

"Alga salju adalah komponen kunci dari kemampuan benua untuk menangkap karbondioksida dari atmosfer melalui fotosintesis," ucapnya.

Ganggang salju hijau ditemukan di sekitar garis pantai benua selatan-terutama di pulau-pulau di sepanjang pantai barat Semenanjung Antartika.

Baca Juga: Permintaan Tinggi, Harga Minyak Dunia Masih Tunjukan Tren Kenaikannya

Mereka tumbuh di daerah yang relatif lebih hangat, di mana suhu rata-rata mencapat tepat di atas nol derajat celcius selama bulan-bulan musim panas belahan bumi selatan yang berlangsung sejak November hingga Februari.

Semenanjung Antartika sendiri menjadi bagian dari benua yang mengalami pemanasan paling cepat selama satu abad terakhir.

Para peneliti menemukan bahwa distribusi salju hijau sangat dipengaruhi oleh burung dan mamalia, yang kotorannya bertindak sebagai pupuk alammi yang sangat bergizi.

Baca Juga: KABAR BAIK, Pasien Sembuh di Kota Bekasi Jadi 235 Orang, Tersisa 16 yang Masih Jalani Perawatan

Alga juga terlihat tumbuh di dekat lokasi bersarang burung lainnya-termasuk skuas, sejenis burung laut predator-dan di daerah tempat anjing laut itu tinggal.

"Kami mengidentifikasi 1.679 mekar terpisah ganggang hijau di permukaan salju, yang bersama-sama meliputi area seluas 1.9 kilometer persegi, setara dengan penyerap karbon sekitar 479 ton per tahun," kata Dr Davey.

Hampir dua pertiga dari ganggang hijau ditemukan di pulau-pulai kecil dan dataran rendah tanpa dataran tinggi.

Baca Juga: Suara Dentuman Misterius di Bandung Buat Warga Bingung, BMKG Sebut Ada Tiga Kemungkinan

Saat Semenanjung Antartika menghangat karena naiknya suhu global, pulau-pulau ini pada akhirnya mungkin kehilangan lapisan salju musim panas mereka.

"Ketika Antartika menghangat, kami memperkirakan massa alga salju secara keseluruhan akan meningkat, karena penyebaran ke tempat yang lebih tinggi akan secara signifikan lebih besar ketimbang hilangnya petak ganggang pulau kecil," kata Andrew Gray, ahli botani lainnya dari Universitas Cambridge.

Studi ini dipublikasin dalam jurnal Nature Communications pada Rabu, 20 Mei 2020.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x