Viral karena Hanya Kenakan Pakaian Dalam Saat Bertugas, Hukuman bagi Perawat di Rusia Dibatalkan

- 24 Mei 2020, 17:35 WIB
ILUSTRASI Perawat medis.*
ILUSTRASI Perawat medis.* /AFP / Bryan R. Smith

PIKIRAN RAKYAT - Belum lama ini media sosial diramaikan dengan kabar seorang perawat di Rusia yang hanya mengenakan pakaian dalam di balik Alat Pelindung Diri (APD) secara transparan.

Usai fotonya viral di media sosial, pihak rumah sakit awalnya tidak senang dan akan menghukum perawat tersebut karena dinilai tidak mematuhi persyaratan untuk pakaian medis.

Perawat yang tidak disebutkan namanya (23) mengaku bahwa dia terpaksa harus membuka bajunya.

Baca Juga: WHO: Amerika Selatan Jadi Pusat Baru Penyebaran COVID-19 

Meskipun demikian, Kementerian Kesehatan daerah melaporkan bahwa sanksi disiplin akan tetap diterapkan pada perawat yang melanggar persyaratan salah satunya dalam memakai seragam.

Namun, sebagaimana dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari Daily Mail Sabtu, 23 Mei 2020, perawat Rusia tersebut dilaporkan bahwa hukumannya telah dibatalkan.

Kabar itu terjadi saat dokter rumah sakit menyerukan peringatan, bagaimana mereka kekurangan pakaian medis di tengah kasus virus corona yang melonjak.

Sebelumnya, gadis 23 tahun itu sudah menjelaskan kepada manajernya bahwa dia merasa kepanasan karena mengenakan pakaian pelindung itu.

Baca Juga: Hubungan Kian Memanas, AS Masukkan 33 Perusahaan dan Institusi Asal Tiongkok ke Daftar Hitam 

Namun kini, dokter di Rumah Sakit Regional Tula, tempatnya bekerja, mengungkapkan mereka kekurangan hazmat baik sekali atau multipakai.

Sejak fotonya tersebar luas, kini ia terpaksa harus menutup akun sosial medianya.

Apalagi, dia sempat kaget karena departemen kesehatan setempat berniat menjatuhkan hukuman. Dia dianggap tak mematuhi standar pakaian medis.

Sebelumya, perawat tersebut mendapatkan dukungan dari rekan sejawat maupun tenaga medis lainnya.

Baca Juga: Sebanyak 1.043 Napi Dapat Remisi Khusus Lebaran, Termasuk Napi Terorisme dan Koruptor 

Diyakini ia bukan satu-satunya petugas medis yang mengenakan pakaian dalam sendirian di balik APD transparan saat merawat pasien.

Dokter lain, yang bertugas di bangsal yang sama dengan gadis tersebut mengatakan, dia sangat mendukung perawat itu, di mana dia mengatakan sangat panas jika memakainya terlalu lama.

Sang dokter menyebut tidak seharusnya dia mendapat hukuman. Yang paling penting, menurut dokter, adalah dia menolong pasien virus corona.

Perawat tersebut, dikabarkan harus berpisah dari keluarganya selama dua bulan terakhir untuk memastikan dia tidak menularkan virus mematikan itu.

Baca Juga: Dapat Persetujuan Kemenkes, PT Pindad Buat Inovasi Ventilator untuk Tangani Pasien Virus Corona 

Kepala rumah sakit, Dr Anna Savishcheva, bersikeras perawat itu tidak mendapat hukuman. Dia mengatakan, justru perawat itu terus mendapatkan dukungan dari tenaga medis lain.

Salah satunya dari Alexey Dumin, Gubernur Tula sekaligus mantan pengawal Presiden Vladimir Putin dan kepala agen rahasia (GRU).

Dr Savishcheva menerangkan, begitu fotonya terpampang di dunia maya, Gubernur Dumin langsung menghubunginya dan memberi dukungan.

"Gadis ini akan terus bekerja. Dia adalah karyawan baik, profesional, yang selalu bertugas dalam level tinggi," kata Dr Savishcheva.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x