Tanggapi Soal UU Keamanan Nasional Baru, Taiwan Janjikan 'Bantuan' untuk Warga Hong Kong

- 26 Mei 2020, 16:53 WIB
PRESIDEN Taiwan, Tsai Ing-wen.*
PRESIDEN Taiwan, Tsai Ing-wen.* /Aljazeera/

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan pihaknya akan memberikan "bantuan yang diperlukan" kepada rakyat Hong Kong.

Setelah sebelumnya ribuan orang di wilayah kekuasaan Tiongkok memprotes rencana Beijing untuk memberlakukan undang-undang keammanan nasional baru.

Taiwan telah menjadi tempat perlindungan bagi sejumlah kecil tapi semakin banyak demonstran pro-demokrasi yang melarikan diri dari Hong Kong, yang telah diguncang sejak tahun lalu oleh protes anti-Beijing dan anti-Hong Kong.

Baca Juga: Kasus Positif Naik Jadi 22.750, Achmad Yurianto: Jangan Kembali ke Jakarta! 

Polisi Hong Kong menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ribuan orang yang berkumpul pada hari Minggu untuk memprotes langkah Beijing memperkenalkan undang-undang keamanan nasional baru.

Dilansir Reuters oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, menulis di halaman Facebooknya pada Minggu malam (waktu setempat), Tsai Ing-wen mengatakan undang-undang yang diusulkan itu merupakan ancaman serius bagi kebebasan dan indepedensi peradilan Hong Kong.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa peluru dan penindasan bukan cara untuk berurusan dengan aspirasi rakyat Hong Kong untuk kebebasan dan demokrasi.

"Dalam menghadapi situasi yang berubah, komunitas internasional secara proaktif telah mengulurkan bantuan kepada rakyat Hong Kong," ucap Tsai Ing-wen.

Baca Juga: Jokowi Kunjungi Summarecon Mal Bekasi, Tinjau Kesiapan New Normal Jelang Pembukaan 8 Juni 

Dikabarkan Taiwan bahkan secara proaktif akan terus maju memberikan dukungan yang lebih relevan dan menyediakan bantuan yang diperlukan oleh orang-orang Hong Kong.

Taiwan tidak memiliki undang-undang tentang pengungsi yang dapat diterapkan pada pengunjuk rasa Hong Kong yang mencari suaka di pulau itu.

Hukumnya memang menjanjikan untuk membantu warga Hong Kong yang keselamatan dan kebebasannya terancan karena alasan politik.

Data resmi menunjukkan jumlah imigran Hong Kong ke Taiwan mengalami pelonjakan sebesar 150 persen menjadi 2.383 orang dalam empat bulan pertam tahun 2020 dari periode yang sama pada tahun 2019.

Baca Juga: Menteri Perdagangan Pantau Stabilitas Harga di Pasar Baru Bekasi 

Johnny Chiang, ketua partai opisisi utama Taiwan, Kuomintang mengatakan pemerintah Tsai Ing-wen bersuara keras tentang dukungannya untuk Hong Kong dalam kampanye-kampanye pemilihan tetapi gagal memberikan bantuan yang berarti sejak Tsai Ing-wen kembali terpilih pada Januari.

"Jangan biarkan mendukung Hong Kong hanya menjadi semboyan janji kosong. Angkat pemikiran Anda tentang undang-undang. Dukung Hong Kong dengan tindakan nyata," kata Johhny Chiang.

Partai Kekuatan Baru juga mendesak kabinet Tsai Ing-wen untuk membentuk satuan tugas khusus untuk memberikan "bantuan nyata" kepada orang-orang Hong Kong.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x