"Kami tahu bahwa harus ada cara untuk mencoba memperhitungkan angka tersebut," kata Simone Landon.
Baca Juga: Demi Dukung 'New Normal', Berikut Daftar 29 Wilayah yang Akan Kerahkan Pasukan TNI-Polri
Sementara itu, Alain Delaquérière seorang peneliti, telah menyisir berbagai sumber daring untuk berita kematian dan pemberitahuan kematian akibat COVID-19 yang ditulis sebagai penyebab kematian.
Dirinya menyusun daftar hampir seribu nama dari ratusan surat kabar.
Sebuah tim editor dari seluruh ruang redaksi, di samping tiga jurnalis mahasiswa pascasarjana, membbacanya dan mengumpulkan frase yang menggambarkan keunikan dari setiap nyawa yang hilang.
Baca Juga: Dikabarkan Tertular Saat Salat Id, Satu Keluarga Positif Covid-19 di Bekasi Kini Sudah Diisolasi
Selain Alain Delaquérière, terdapat orang-orang lainnya yang juga turut menjadi pemain kunci dalam proyek tersebut. Diantaranya, Wakil Editor Digital News Desaign, Matt Rubby, seorang Insyinyur Perangkat Lunak, Annie Daniel.
Selanjutnya, Editor Grafis, Jonathan Huang, Richard Harris, dan Lazaro Gamio, dan terakhir adalah Andrew Sondern, seorang Direktur Seni yang berada di belakang desain cetak.
Tom Bodkin, kepala petugas kreatif mengatakan untuk desainnya merujuk pada koran-koran kuno, setelah The New York Times pertama kali menerbitkan pada tahun 1851.
Baca Juga: Angka R0 Bekasi di Bawah 1, Rahmat Effendi: Pekan Depan Kita Bisa Kembali Beribadah Secara Normal