Obama Nyatakan New Normal Bagi Warga Kulit Hitam Amerika Terkait Tragedi yang Menimpa George Floyd

- 30 Mei 2020, 12:00 WIB
Barack Obama.*
Barack Obama.* /GETTY IMAGES/

PIKIRAN RAKYAT - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama merilis pernyataan tentang kerusuhan di Minneapolis, Minnesota, dan di seluruh negeri tentang pembunuh yang dilakukan oknum polisi terhadap George Floyd.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com, dari Vox Sabtu, 30 Mei 2020 Obama meminta semua orang-termasuk penegak hukum untuk bekerja sama untuk menciptakan 'normal baru' demi mengatasi kefanatikan dan perlakuan tidak adil terhadap warga kulit hitam Amerika.

"Adalah wajar untuk mengharapkan kehidupan 'untuk kembali normal' ketika pandemi dan krisis ekonomi membuat semua orang di sekitar kita mati," kata Obama dalam pernyataannya.

Baca Juga: Wacana Penerapan New Normal di Bidang Pendidikan, IDAI: Harus Sesuai Kepentingan Kesehatan

“Tetapi kita harus ingat bahwa bagi jutaan orang Amerika, diperlakukan secara berbeda karena ras adalah hal tragis, menyakitkan, dan menjengkelkan, 'normal.' ... Ini seharusnya tidak normal di Amerika 2020," tuturnya.

Pernyataan itu, yang dirilis di Twitter Jumat, 29 Mei 2029, merujuk pada email yang diterima mantan presiden dari seorang pengusaha Afrika-Amerika paruh baya yang menjelaskan kesedihannya atas pembunuhan Floyd.

“'Lutut di leher' adalah metafora untuk bagaimana sistem itu dengan gagahnya menahan orang kulit hitam, mengabaikan teriakan minta tolong. Orang tidak peduli. Sungguh tragis,'” bunyi email yang dikutip dalam pernyataan Obama.

Baca Juga: New Normal di Indonesia Siap Diterapkan, Muhammadiyah Tak Setuju jika Rumah Ibadah Kembali Dibuka

Obama juga merujuk percakapan lain yang ia lakukan dengan seorang temannya menggunakan lirik dari lagu Keedron Bryant yang berusia 12 tahun tentang pembunuhan Floyd untuk menjelaskan rasa frustrasi yang dirasakan temannya itu atas situasi yang terjadi.

Meskipun Obama tidak menentukan lirik tertentu yang dia rujuk, lagu Bryant mendapatkan perhatian karena mengekspresikan rasa takut dan harapan orang kulit hitam Amerika.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x