PIKIRAN RAKYAT - Demonstrasi damai diikuti dengan aksi pembakaran, penjarahan, dan vandalisme terjadi di Minneapolis, Amerika Serikat (AS), Kamis, di malam ketiga aksi protes pada dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh pihak kepolisian setempat.
Para pengunjuk rasa melampiaskan amarah mereka atas kematian seorang pria kulit hitam yang diketahui bernama George Floyd (46) yang terlihat di video tengah terengah-engah, sementara seorang petugas polisi kulit putih menekan lehernya menggunakan lutut pada Senin, 25 Mei 2020.
Dilansir Reuters, Jumat 29 Mei 2020, aksi kerusuhan yang terbaru di Minnesota sebagian besar tidak dapat terkendali. Meskipun Gubernur Tim Walz memerintahkan Pengawal Nasional untuk membantu memulihkan ketertiban.
Baca Juga: Peneliti Temukan Bukti Nyata Kanibalisme Terjadi di Antara Dinosaurus pada Zaman Purba
Berbeda dengan Rabu 27 Mei 2020 malam, ketika para demonstran yang melempar batu bentrok berulang kali dengan polisi berpakaian antihuru-hara, penegak hukum tidak berdiri di sekitar pusat kerusahan, melainkan di luar kantor polisi Precinct Ketiga di kota itu.
Para pengunjuk rasa berkumpul di luar gedung tidak lama, sebelum akhirnya polisi menembakkan gas air mata serta peluru karet dari atap. Tetapi tak berselang lama mereka berkumpul kembali dan menyerang kepala bangunan, membakar struktur ketika polisi tampaknya menarik diri.
Otoritas kota memberikan peringatan tentang laporan yang "belum dikonfirmasi" bahwa saluran gas ke kantor polisi Precinct Ketiga terputus dan ada bahan peledak lain di gedung itu.
Sebuah mobil dan setidaknya dua bangunan lain di sekitarnya juga turut dibakar, dan penjarah kembali pada malam kedua di toko target terdekat, yang telah dijarah pada malam sebelumnya, untuk kabur dengan apa pun yang tersisa di dalam.
Baca Juga: Ruhut Sitompul Dikabarkan Gantikan Mahfud MD Sebagai Anggota BPIP, Cek Faktanya