Kerusuhan dan Penjarahan di Minneapolis Memuncak Usai Kejadian Pembunuhan George Floyd oleh Polisi

- 29 Mei 2020, 19:12 WIB
SEORANG pengunjuk rasa, Rachel Perez terlihat memar di sekitar matanya akibat peluru karet selama aksi protes pembunuhan George Floyd.*
SEORANG pengunjuk rasa, Rachel Perez terlihat memar di sekitar matanya akibat peluru karet selama aksi protes pembunuhan George Floyd.* /Reuters / Carlos Barria/

Sementara itu, petugas pemadam kebakaran setempat mengatakan setidaknya sebanyak 16 bangunan telah dibakar pada kejadian Rabu 27 Mei 2020 malam.

Presiden AS, Donald Trump di Twitter mengatakan bahwa ia akan mengirim pasukan Garda Nasional dan menyelesaikan pekerjaan dengan benar jika Wali Kota Jacob Frey gagal mengendalikan kota.

"Setiap kesulitan kami akan mengambil kendali, tetapi ketika penjarahan dimulai, penembakan itu dimulai," kata Donald Trump di Twitter seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Minnesota National Guard mengatakan telah mengerahkan lebih dari 500 tentara untuk membantu pemerintah setempat, terutama departemen pemadam kebakaran di Minneapolis, St. Paul, dan daerah sekitarnya.

Baca Juga: Puluhan Warga Surabaya Unjuk Rasa Minta PSBB III Tidak Diperpanjang 

Sebelumnya pejabat penegak hukum setempat sudah berusaha untuk meredakan ketegangan rasial yang dipicu oleh kematian George Floyd dengan bersumpah untuk mencapai keadilan.

Kasus George Floyd mengingatkan pada pembunuhan Eric Garner pada 2014, seorang pria kulit hitam tak bersenjata di New York City yang meninggal setelah dicekik pihak polisi dan terdengar mengatakan, "Aku tidak bisa bernapas."***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah