Tiap Hari Kejam Terhadap Palestina, Israel Ngotot Jadi Perantara Perdamaian Rusia-Ukraina

- 7 Maret 2022, 18:32 WIB
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett ngotot negaranya ingin menjadi perantara perdamaian Rusia-Ukraina meskipun mereka hampir setiap hari melakukan kekerasan terhadap warga Palestina.
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett ngotot negaranya ingin menjadi perantara perdamaian Rusia-Ukraina meskipun mereka hampir setiap hari melakukan kekerasan terhadap warga Palestina. /REUTERS/Abir Sultan

Bahkan, mereka juga telah melakukan aksi solidaritas terhadap Ukraina dengan mengirimkan bantuan rumah sakit lapangan di negara itu.

Baca Juga: Update One Piece 1043, Oda Tidak Yakin Luffy Bisa Mengalahkan Kaido, Sosok Misterius Akan Muncul

Hal tersebut tampaknya menjadi sangat ironis apabila kita melihat ke belakang kekejaman yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.

Diketahui, Israel sendiri telah melakukan pendudukan di tanah Palestina selama kurang lebih hampir 70 tahun lamanya.

Hampir setiap hari, sudah dipastikan banyak warga Palestina yang ditangkap bahkan dibunuh oleh pasukan Israel.

Bahkan, terkadang para pemukim Israel juga melakukan tindakan kekerasan terhadap warga Palestina tanpa pandang bulu.

Baca Juga: Bocoran One Piece 1043, Munculnya Mode Gear 5th Luffy Sesuai Petunjuk Oda

Namun, meskipun berbagai kelompok HAM di seluruh dunia telah mengatakan bahwa Israel sejak terbentuk telah melakukan kejahatan perang serta Apartheid di Palestina, akan tetapi masyarakat dunia, khususnya Barat seakan tidak peduli terhadap kekejaman mereka.

Baru-baru ini, standar ganda yang diterapkan oleh negara Barat tersebut telah mendapatkan kecaman keras dari berbagai golongan.

Politisi Irlandia, Richard Boyd Barrett mengatakan bahwa negara Barat telah menutup mata terhadap kekejaman yang dilakukan Israel yang hampir setiap hari terjadi di Palestina.

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah