Peneliti Temukan Gunung Api Terbesar di Dunia, Bersembunyi di Dasar Laut Samudra Pasifik

- 2 Juni 2020, 16:29 WIB
GARDNER Pinnacles adalah satu-satunya yang terlihat dari Puhahonu gunung berapi terbesar di dunia.*
GARDNER Pinnacles adalah satu-satunya yang terlihat dari Puhahonu gunung berapi terbesar di dunia.* /CNN International/

PR BEKASI - Sebuah penelitian mengungkapkan penemuan terbaru bahwa telah menemukan sebuah gunung api terbesar di dunia yang disebutkan bersembunyi di dasar laut Samudra Pasifik.

Gunung berapi yang digadang-gadang terbesar di dunia tersebut berada di sekitar 952 kilometer barat laut Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.

Dilansir CNN International oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, dua puncak tandus yang hanya naik sekitar 170 kaki di atas permukaan laut, gunung berapi Puhahonu yang saat ini sudah punah di Kepulauan Hawaii Barat Laut tidak terlihat.

Baca Juga: Gugus Tugas Perbolehkan 102 Daerah Terapkan New Normal, Tak Ada Satupun Wilayah Jawa Barat 

Akan tetapi para ilmuwan di Universitas Hawaii di Manoa membuktikan bahwa nyatanya penampilan dapat menipu. Ternyata sebagian besar dari gunung terendam di dalam laut.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Earth and Planetary Science Letters dengan judul "Puhahonu: Earth's biggest and hottest shiel volcano".

Dalam penelitian tersebut menyebutkan bahwa Puhohanu merupakan gunung berapi terbesar di dunia, mengalahkan sebutan gunung berapi terbesar yang sebelumnya dinobatkan kepada Maunia Loa.

Mauna Loa di Pulau Besar Hawaii sudah sejak lama ditetapkan sebagai gunung berapi terbesar di dunia, yang mana menjulang lebih dari 30.000 kaki (9.170 meter) di atas dasar laut Samudra Pasifik dan memiliki volume lebih dari 19.200 mil kubik (80.000 kubik-kilometer).

Baca Juga: Di Tengah Perang Lawan Corona, Ebola Jenis Baru Dilaporkan Kembali Muncul di Kongo 

Para ilmuwan telah meneliti ke dasar laut, mereka menemukan bahwa gunung berapi tersebut memmiliki panjang sekitar 171 mil dan lebar 56 mil, yang dapat diartikan lebih besar dua kali lipat dari Maunia Loa.

"Pemuatan kerak yang cepat menyebabkan mereda. Ketika gunung berapi raksasa terbentuk, mantel panas mengalir jauh dari berat yang memungkinkan gunung berapi itu tenggelam," kata Michael Garcia, penulis utama studi tersebut.

Terletak sekitar 1.000 kilometer barat laut Honolulu, nama Puhanonu diterjemahkan menjadi "penyu yang muncul dari permukaan" di Hawaii. Puncak kecil di atas permukaan laut juga dikenal sebagai "Gardner Pinnacles".

Pemburu paus asal Amerika Serikat (AS), Maro pertama kali melihat Puhahonu pada tahun 1820 dan awak kapal asal Rusia pertama kali mendarat di atas gunung tersebut pada tahun 1828.

Baca Juga: Kerusuhan di Negeri Paman Sam Memanas Setelah Donald Trump Ancam Kerahkan Militer AS 

"Volume dan suhu berjalan beriringan. Volume besar berasal dari magma panas. Lebih besar kemungkinan meletus jika panas," kata Michael Garcia kepada CNN International.

Gunung berapi yang disebut menjadi yang terbesar ini saat ini menjadi bagian dari Monumen Nasional Laut Papahanaumokuakea, yang didirikan pada 2006.

Analisis batuan sampel dari gunung berapi digunakan untuk menentukan suhu magma dan menemukannya sekitar 1.700 derajat celsius (3.092 derajat farehenheit).

"Menemukan gunung berapi perisai terbesar di Bumi pada abad ke-21 adalah sebuah penemuan yang mengejutkan, tetapi kemudian kita tahu lebih banyak tentang permukaan Mars ketimbang apa yang ada di bawah lautan di Bumi," ujar Michael Garcia.

Baca Juga: Hasil Autopsi Sebut Kematian George Floyd Bukan karena Sesak Napas 

Pulau tempat gunung ini berada merupakan suatu rumah bagi satu spesies tanaman, klan laut. Akan tetapi merupakan habitat bagi berbagai macam ikan, karang, dan juga serangga.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: CNN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x