Listrik ke PLTN Chernobyl Terputus, Radiasi Nuklir Mematikan Terancam Menyebar ke Seluruh Eropa

- 10 Maret 2022, 08:27 WIB
Ilustrasi radiasi nuklir Chernobyl, Ukraina, PLTN yang direbut Rusia.
Ilustrasi radiasi nuklir Chernobyl, Ukraina, PLTN yang direbut Rusia. /Pixabay/ELG21

PR BEKASI – Badan Operator Energi Nuklir Ukraina, Energoatom, telah mengeluarkan peringatan radiasi nuklir usai aliran listrik antara Kiev dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl terputus di tengah serangan Rusia.

Tanpa aliran listrik, bahan bakar nuklir yang disimpan di PLTN Chernobyl dapat memanas dan memancarkan radiasi ke langit.

Tak sampai di situ, Energoatom juga menambahkan bahwa radiasi nuklir dapat menyebar dari Ukraina ke seluruh Eropa lewat embusan angin.

"Aliran listrik tegangan tinggi PLTN Chernobyl-Kiev saat ini terputus karena kerusakan oleh serangan Rusia. Dengan demikian, PLTN Chernobyl dan semua fasilitas nuklir di Zona Eksklusi dibiarkan tanpa listrik,” katanya.  

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bekasi 10 Maret 2022: Diprediksi Hujan dari Pagi hingga Malam

"Sekira 20.000 rakitan bahan bakar bekas disimpan di fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir bekas. Bahan bakar itu membutuhkan listrik untuk melakukan pendinginan konstan. Jika tidak ada (listrik), pompa tidak akan dingin dan kemungkinan radiasi akan terjadi," ujarnya.

Energoatom menambahkan bawa saat ini PLTN Chernobyl benar-benar terputus oleh listrik dan menyebabkan wilayah tersebut gelap gulita.

"Karena serangan militer Rusia, PLTN Chernobyl sepenuhnya terputus dari aliran listrik,” katanya.

"PLTN Chernobyl tidak memiliki pasokan listrik. Serangan militer sedang berlangsung, jadi tidak ada kemungkinan untuk memulihkan listrik. Kota Slavutich juga kehabisan pasokan listrik," tuturnya.

Baca Juga: Ucapan Selamat HUT Kota Bekasi ke-25: Selalu Berbenah, Semakin Indah dan Warganya Penuh Berkah

Energoatom menyatakan bahwa jika pompa tidak mampu mendinginkan bahan bakar nuklir, suhu di kolam penampungan akan meningkat dan melonjak serta pelepasan zat radioaktif ke lingkungan akan terjadi.

"Angin dapat menyebarkan radiasi ke wilayah lain di Ukraina, Belarus, Rusia, dan Eropa. Selain itu, ventilasi di fasilitas tidak akan berfungsi. Semua personel di sana akan menerima paparan radiasi yang berbahaya,” katanya.

"Sistem pemadam kebakaran juga tidak berfungsi, dan ini adalah risiko besar jika terjadi kebakaran yang dapat terjadi karena proyektil," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Rabu, 9 Maret 2022

Upaya untuk mengembalikan PLTN Chernobyl kembali ke kondisi aman saat ini tidak mungkin akibat pertempuran yang sedang berlangsung di kawasan tersebut.

Baca Juga: Batu yang Diduga Kurung Iblis Rubah Ekor Sembilan Terbelah Dua, Warganet Jepang Cemas

Menteri Energi Ukraina, Herman Halushchenko, mengatakan bahwa tingkat radiasi di PLTN Chernobyl saat ini tidak diketahui.

Hal tersebut disebabkan pada saat ini PLTN Chernobyl dikuasai oleh militer Rusia sehingga situasinya tidak diketahui.

Pengawas nuklir PBB mengatakan bahwa sistem pemantauan bahan bakar nuklir di fasilitas limbah radioaktif di PLTN Chernobyl telah berhenti mentransmisikan data.

Namun, Badan Energi Atom Internasional menyatakan tidak melihat dampak kritis terhadap keselamatan setelah kehilangan daya.

Badan itu menambahkan bahwa PLTN tersebut memiliki air pendingin yang cukup untuk bahan bakar nuklir bekas.

Halushchenko menyebut bahwa Ukraina juga tidak memiliki kendali atas kegiatan di PLTN Zaporizhzhia yang diduduki Rusia.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x